part 11

2.2K 147 1
                                    

double up

_____
"Bagaimana?"

Zeya bingung akan pertanyaan ini. Disatu sisi ia ingin melanjutkan sekolahnya dan menggapai cita-citanya, namun disisi lain ia sudah nyaman menjalani kehidupannya yang seperti ini.

"Saya tau kamu bingung, pikirkan saja dulu kalau pikiran kamu sudah matang silahkan kasih tau saya"

Dengan itu Zeya mengangguk, "baik tuan"

Adit tersenyum, "sekali lagi saya ucapkan terimakasih ze, terimakasih banyak atas semuanya"

"I-iyaa tuan, sama-sama"

Sebenarnya Zeya ini bosan mendengar kata terimakasih, tapi tuan Adit itu terlalu tampan untuk direndahkan jadi tidak masalah lahh.

"Ini mata gw ngga katarak kann, sumpah damage nya tuan Adit udah persis kaya Suho EXO" batin Zeya tercengang saat lagi-lagi Adit tersenyum padanya.

Astaga, itu sangat tampan. Bahkan Popo bohay berhasil dikalahkan.

•🦋•

Pagi ini Zeya memulai kehidupannya seperti sebelumnya, dimana kehidupan yang suram itu kembali lagi.

Pagi hari yang biasa diisi oleh suara riuh Ara selama beberapa bulan terakhir ini berubah menjadi pagi yang sepi dan sunyi, kamar yang biasa diisi canda tawa Zeya dengan Ara itu kini seperti kuburan.

Sekarang Zeya pun sedang melamun sendirian dipinggiran ranjang dan memandangi sinar matahari yang menembus kaca jendela kamarnya.

Tiba-tiba tepukan di bahunya menyadarkannya dari lamunan dan sontak menoleh.

"Belum 24 jam juga na"

"Sepi Ar"

Mendengar itu Arlan pun duduk disamping Zeya dan mengelus punggungnya, "yang kuat dong, masa Lo jadi letoy gini si"

Zeya membuang nafasnya panjang.

"Aku lelah, letih, lesu, letoy, love me"

"Harusnya love you na, kok jadi love me?" Tanya Arlan heran, pasalnya saat dirinya men scroll aplikasi Tw***er itu tidak begitu kata-kata nya.

"Iyaa harusnya love you tapikan gw ngga love ke you jadi love me aja"

"Yeuu bisa ae Lo, iya juga si yaa yang boleh love ke gw itu cuma my wife sirene seorang"

Zeya memutar bola matanya malas, beginilah jadinya kalau jiwa bucin Arlan keluar. Pasti akan membangga banggakan hubungannya.

"Serah Lo aja deh Ar, sebahagia, semakmur, dan semerdeka Lo aja"

"Ohh iya na, besok temenin sirene yaa"

"Kemana?" Tanya Zeya.

"Nemenin sirene beli peralatan bayi"

Zeya menyerngit heran, untuk apa membeli perlengkapan bayi secepat ini? Bukanya anak mereka lahir sekitar 5 bulan lagi.

"Anak Lo lahir 5 bulan lagi, ngapain beli cepet cepet?"

"Buat persiapan lahh, lagian kalo dibulan bulan akhir takutnya sirene kecapean"

GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang