Saat itu tiba,
Dimana kita kembali asing seperti sebelumnya,
Kecewanya masih terasa,
Walau itu sudah sekian tahun lamanya.Ya, kita kembali bertemu.
Membisu, tanpa kabar di 5 tahun yang lalu.
Aku terdiam
Saat dirimu menatap seolah takut kehilangan.
Kita masih cinta,
Namun hadirnya si orang ketiga,
Yang memaksa kita untuk berpisah.Di 5 tahun yang lalu,
Aku merasakan patah yang benar-benar patah,
Tapi harus dipaksa bahagia melihat kamu dengan si dia.
Diriku hilang, menghilang dan mengobati luka ini sendirian.
Berjalan dan menopang beban yang tak seharusnya ku pangkul sendirian.
Mencoba untuk menerima takdir, yang sebenarnya aku enggan merasakan pahitnya kenyataan.Kita menghilang,
Kamu dengan si dia,
Dan aku coba untuk bangkit sendirian.5 tahun lalu, kau terdiam saat ku ucap kata yang buat diri ini hancur tak karuan
"Terimakasih"
Maaf untuk diri ini yang berusaha ada namun sia-sia,
kita menghilang,
Aku pamit dari sebuah kekecewaan,Kita kembali dipertemukan,
Seolah mata bicara "apa kabar kamu sekarang?"
"Bagaimana harimu?"
"Beban apa yang sedang kamu rasakan?"
Namun hanya diungkapkan dengan senyuman.
Dan bisikkan hati seraya berkata
"Ku harap dirimu bahagia, karena hadirnya si dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Rasa [ON GOING]
Non-Fictionkata yang membuat diri lebih meyakinkan bahwa hidup perlu kata untuk bangkit -meiamsin