Sering kali kita berpapasan,
Hanya mata yang bicara tanpa satu pun kata.
Aku sering melihatmu dikejauhan, kaki lincahmu yang menendang bola kesana kemari.
Banyak mereka yang berteriakan tentang hal konyolmu.
Tentang senyuman atau rambut basah yang mengalir di pelipismu.
Banyak orang yang menyukaimu, menyorakan namamu, hingga semangat yang membuatmu membara.
Aku hanyalah si pendiam yang menatapmu dikejauhan, dikerumunan keramaian, sampai kau tak temukan sosok diriku.
Aku tak bisa seperti mereka,
Aku terlalu lugu.
Aku pura-pura mengacuhkan hal yang membuatku bahagia.
Ditengah itu, kita tak sengaja menatap,
Serpihan perhatian pun terurai,
Perlahan kau temukan sosok diriku,
Yang akan menjadi kita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Rasa [ON GOING]
Non-Fictionkata yang membuat diri lebih meyakinkan bahwa hidup perlu kata untuk bangkit -meiamsin