Hai, apa kabar?
Sudah lama ya tak menyapa,
semenjak hadirnya dia, aku mudah terluka.
Tapi perlahan aku menjauh dari hal yang membuatku tak nyaman. Bukannya kalah, hanya saja aku ingin tenang agar jiwaku damai dengan isi kepala.Kita terlalu banyak lukanya, cuma hanya berbeda cara menyelesaikannya. Banyak pihak yang berkata kalau kamu adalah korbannya, aku tersenyum dan mengiyakan.
Andai kamu tahu bagaimana diriku waktu itu, aku hampir kehilangan jiwaku, namun waktu yang membuat aku sembuh.
Dari banyaknya trauma yang pernah aku alami, ternyata aku tetap sendiri, untuk bangkit dari ruang yang ku sebut luka.
Bagaimana disaat kamu jadikan ia sebagai pelampiasan?
Sudah sembuh atau hadir luka baru?Dia sempurna bukan?
Mustahil kalau kau tak jadikan ia sebagai ratu,
Karena kamu rela memilihnya dibanding aku yang berusaha mencintai kamu seperti ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Rasa [ON GOING]
Non-Fictionkata yang membuat diri lebih meyakinkan bahwa hidup perlu kata untuk bangkit -meiamsin