Saat otak dan hati sedang berkecamuk, saat banyak hal yang baru datang tetapi dihiraukan.
Pikiran yang membuatnya berbeda, seseorang yang tidak lagi sama. Hanya butuh waktu untuk menguburkan diri didalam kesunyian, duduk berdiam diri dengan mata terpejam, mulut terbungkam tanpa senyuman kebahagiaan.
Air mata yang selalu aku pendam.
Diam, hanya itu yang aku lakukan. Memendam semua sendiri, merasa hidup terlalu kejam untuk memberi aku peluang kebahagiaan.
Tak ada yang bisa mengerti selain pemilik hati, sujud dengan diikuti air mata, dengan suara tangis sebagai pelampiasan.
Lagi-lagi ku sendiri saat si depresi datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Rasa [ON GOING]
Nonfiksikata yang membuat diri lebih meyakinkan bahwa hidup perlu kata untuk bangkit -meiamsin