Hari ini gue mau interview di tempat kerja yang baru. Gue berangkat dari rumah dianter sama mama, tapi mama langsung pergi. Gue tetep dianterin sampe lobby dong.
"Di sini? Gak salah kan?"
"Selamat pagi ada yang bisa saya bantu?" Satu orang resepsionis nyamperin gue.
"Saya Vinny, yang hari ini mau interview" gue senyum.
"Oh, Ibu Vinny. Silakan duduk dulu di sana," resepsionis tadi nunjuk sofa yang gak jauh dari tempat gue berdiri.
"Terima kasih," gue senyum terus pergi ke sofa yang ditunjukin.
Sekitar 10 menit gue nunggu di sana, akhirnya gue diminta buat pergi ke lantai 5. Katanya disuruh nemuin yang namanya Pak Kino.
Kantornya luas, gue sampe nyasar dua kali. Tapi untungnya, ada karyawan baik hati yang nemenin gue sampe kantornya Pak Kino.
Tok tok
"Di sini?"
"Iya, saya tinggal dulu."
"Pak Hongseok."
"Ya?" Pak Hongseok berhenti terus noleh.
"Terima kasih," gue senyum.
"Sama-sama," Pak Hongseok senyum terus pergi lagi.
Ceklek
"Permisi," gue masuk terus nutup pintunya pelan-pelan.
Pas gue masuk, ruangannya kosong. Pantes aja tadi pas gue ketok pintunya gak ada yang nyaut dari dalem. Gue duduk di sofa sambil liat sekeliling ruangan.
Ruangannya rapi. Semua barang ditaruh sesuai sama tempat dan fungsinya. Ruangannya bersih juga, gue tebak gak ada satu pun debu yang nempel di setiap benda di ruangan ini.
Pandangan mata gue berhenti di salah satu kaca besar yang ada di belakang tempat duduk bos. Gue taruh berkas sama tas di meja terus berdiri di depan kaca itu.
Semua keliatan jelas dari kaca ini. Pemandangan jalan ibukota yang lumayan padat pagi ini, orang yang lalu lalang di bawah meskipun keliatan kecil banget. Ada pintu masuk dan keluar juga yang langsung mengarah ke kereta bawah tanah.
Ceklek
"Siapa kamu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"M-maaf, saya Vinny. Saya datang ke sini untuk interview," gue langsung balik ke tempat duduk gue.
"Oh, silakan duduk."
Gue liat cowok tadi pergi ke mejanya dan gue cuma bisa ngikutin dia terus duduk di depan dia.
