That's The Reason

24 3 0
                                    

Enjoy the story~❤️

"Vinny," - mertuanya Dara.

"Ya, tante?"

"Bisa kita bicara sebentar? Mumpung Dara juga lagi istirahat di dalam," - Mertuanya Dara.

"Boleh tante, kita ngobrol di belakang aja" gue senyum.

Gue sama mertuanya Dara pergi ke halaman belakang rumah. Sama Kino juga.

"Tante gak tau lagi harus ngomong apa, tante malu sebenarnya sama kamu. Tante cuma mau bilang maaf dan terima kasih ke kamu sama suami kamu," - mertuanya Dara.

"Tante gak perlu merasa begitu, Dara itu sudah saya anggap sebagai sahabat sekaligus kakak buat saya. Kapan pun dia butuh bantuan, pasti saya bantu" gue senyum.

"Kamu mau bantu masalah ini sampai selesai?" - Mertuanya Dara.

"Saya sama Kino akan berusaha semaksimal mungkin buat bantu selesaikan masalah ini, tante."

"Terima kasih ya, Dara beruntung sekali punya sahabat seperti kamu. Tante juga mau titip Dara sama anak-anaknya di rumah kamu dulu. Kalo di rumah, takutnya anak tante seperti tadi lagi" - mertuanya Dara.

"Tante, saya minta maaf banget kalo saya lancang. Tapi saya harus tanya soal ini, tan."

"Gak papa, tanya aja" - mertuanya Dara.

"Kapan kita mau cerita masalah ini ke orang tuanya Dara?"

♟️♟️♟️

"Dar, kok gak dimakan?" Gue duduk di samping dia.

"Sherly sama Kelvin mana?" - Dara.

"Mereka kan baru aja dianter laki gue, lo lupa?"

"Astaga, gue lupa" Dara ketawa.

"Lo tenang aja, mereka baik-baik aja kok. Sarapannya juga banyak tadi," gue senyum.

"Gue gak tau lagi harus bilang terima kasih sebanyak apa sama lo, Vin. Lo tuh baik banget, kebaikan lo tuh dari dulu gak pernah berubah. Gue jadi malu karena sekarang malah tinggal di rumah lo," - Dara.

"Apa sih? Jangan pernah merasa begitu ya, rumah gue ya rumah lo juga."

"Btw ini rumah laki lo," - Dara.

"Iya, udah lo makan dulu."

"Oh iya, soal Putri gimana?" - Dara.

"Dia udah gak pernah ke sini lagi semenjak di skak sama mertua gue."

"Syukur deh," - Dara.

"Bersyukur banget lah gue, gue gak perlu buang-buang tenaga lagi buat ngusir dia dari sini."

"Mama Ni," - Chelsea.

"Ya? Eh, udah bangun. Udah mandi ya, bi?" Gue ambil Chelsea dari gendongan bibi.

"Udah, bu. Barusan Non Chelsea cari bapak," - bibi.

"Chel cari papa? Papa lagi kerja, sayang. Kita mam dulu ya, ada Onti Dara juga nih" gue senyum.

"Saya siapin nasinya dulu, bu" - bibi.

"Iya, bi tolong ya."

"Pe," - Chelsea.

"Mana tempe?" - Dara.

"Pe, ni" - Chelsea.

"Iya ini tempe, pinter loh dia" Dara senyum.

"Chel mau tempe?"

"Pe, papa" - Chelsea.

"Oh kalo tempe buat papa, Chel mamnya mana?" - Dara.

Crazy MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang