Crazy Married

Hamil Muda

Enjoy the story~❤️

"Vinny, kamu dengar saya?" - Pak Hongseok.

"Maaf, pak. Ada yang bisa saya bantu?"

"Astaga, Vinny. Jadi, kamu dari tadi tidak mendengar saya?" Pak Hongseok mijit pelipisnya.

"Saya minta maaf, pak."

"Ada apa?" - Pak Hongseok.

"Anu, pak. Saya lagi bayangin kalo pas pulang nanti tuh di rumah udah ada martabak terang bulan," gue nyengir.

"Kita lanjutkan lagi," - Pak Hongseok.

"Maaf, pak tadi sampai dimana?"

"Sampai saya minta pendapat kamu, lebih baik proposal ini saya tanda tangani atau tidak?" - Pak Hongseok.

"Eum saya bagaimana baiknya aja, pak."

"Saya harus bicarakan ini dengan Pak Kino dan Pak Yeo One juga," - Pak Hongseok.

"Kalau begitu, jalan keluarnya adalah menjadwalkan ulang meeting untuk membahas proposal ini."

"Iya, tapi saya tetap harus bertemu dengan Pak Kino terlebih dahulu" - Pak Hongseok.

"Siang ini kebetulan Pak Kino free, saya akan sampaikan pada beliau. Kita bertemu di sini setelah jam makan siang," gue senyum.

"Baik. Kalau begitu, saya permisi dulu" Pak Hongseok senyum terus pergi.

husband nyebelin❤️
Vinny, kamu dimana?

Di ruang meeting
Habis ketemu Pak Hongseok

Saya tunggu di ruangan
Sekarang

Iya
read

Gue beresin berkas terus balik ke meja dulu. Gue taroh berkas sama tabletnya baru gue ke ruangan Pak Kino.

"Duduk," - Pak Kino.

"Kenapa sih, pak? Saya itu habis bahas masalah proposal pengurangan biaya itu."

"Bukan itu yang ingin saya tanyakan ke kamu," - Pak Kino.

"Terus?"

"Siang ini, kamu ingin makan apa?" - Pak Kino.

"Astaga, bikin jantungan aja."

"Mau pesan makanan?" - Pak Kino.

"Iya. Kepengen nasi kotak, tapi menunya masakan Padang."

"Itu saja?" - Pak Kino.

"Tambah kerupuk kulit."

"Sudah?" - Pak Kino.

"Udah," gue senyum.

"Tidak ada hal yang ingin kamu sampaikan ke saya?" - Pak Kino.

"Pak Hongseok mau ketemu sama bapak. Siang ini kan bapak free, jadi nanti kita langsung ke ruang meeting ya setelah makan siang."

"Oke," - Pak Kino.

"Terus," gue liatin dia.

"Ada apa?" - Pak Kino.