Enjoy the story~❤️
Udah satu minggu sejak hari pernikahan gue, gue masih aja merasa canggung kalo ketemu sama dia. Apalagi kalo lagi sarapan. Gue sama sekali gak berani buat natap dia.
Tapi dia selalu berusaha buat cairin suasana. Misalnya, pas gue gak berani ngomong duluan, dia selalu buka percakapan. Nanya gimana tidur gue, nyaman gak kalo tidur di sebelah dia.
"Pak Kino."
"Ya? Ada apa?" Pak Kino noleh ke gue.
"Anu, pak maaf" gue nunjuk ke dasinya dia.
Dia yang peka langsung berdiri di depan gue dan kasih kode lewat lirikan matanya. Gue benerin dasinya terus menghadap ke depan lagi.
"Terima kasih," - Pak Kino.
"Pak, kalau misalnya."
Ting!
"Itu menjadi tugas kamu," - Pak Kino.
"Hah?"
"Tugas kamu untuk memakaikan saya dasi setiap pagi," Pak Kino pergi gitu aja.
"Hah? O-oh i-iya, pak."
"Selamat pagi, Vinny" - Pak Hongseok.
"Pagi, pak" gue senyum.
"Pak Kino ada?" - Pak Hongseok.
"Ada, pak baru aja masuk."
"Kalau begitu saya masuk dulu, semangat untuk hari ini" Pak Hongseok senyum terus masuk.
"Semangat. Wait, ini orang-orang pada kenapa sih? Pada kesambet atau gimana?"
Kring!
"Halo selamat pagi, dengan Vinny di sini. Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya Hui."
"Oh, Pak Hui. Ada yang bisa saya bantu, pak?"
"Apa Pak Kino ada? Saya ada perlu dengan dia, ingin membahas masalah lahan yang beberapa waktu lalu ditinjau oleh beliau."
"Mohon maaf, pak. Pak Kino sedang ada tamu, ada yang bisa saya sampaikan?"
"Tolong sampaikan ke beliau, warga yang ada di lahan tersebut menolak untuk memberikan lahannya kepada perusahaan kita. Mereka menghalangi beberapa mobil yang hendak masuk ke kawasan proyek sehingga pekerjaan kita di sini menjadi terhambat."
"Maaf sebelumnya, bukankah waktu itu mereka sudah sepakat untuk menjual lahannya kepada kita?"
"Benar, kita memang sudah sepakat dan memberikan sejumlah uang kepada mereka. Saya juga tidak tahu kenapa tiba-tiba mereka berubah pikiran dan mengembalikan uang yang sudah kita berikan."
"Saya akan segera sampaikan masalah ini kepada Kino, tolong laporkan terus perkembangannya ke saya."
"Baik, Bu Vinny terima kasih."
"Sama-sama, pak."
Gue nutup telponnya terus langsung ke ruangan Pak Kino. Gue ketok dulu dong pintunya baru masuk.
"Ada apa, Vinny?" - Pak Kino.
"Saya baru saja mendapat telepon dari Pak Hui, ada masalah di lahan yang beberapa waktu lalu bapak tinjau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Married
FanfictionDia Kino, ma bos baru aku - Vinny Saya setuju dengan perjodohan ini - Kino