Cemburuan

56 4 0
                                    

Enjoy the story~❤️

"S-saya gak kabur, saya mau balik lagi ke tempat duduk."

"Jangan kembali ke sana," - Pak Kino.

"T-terus?"

"Kita habiskan sisa hari ini bersama."

♟️♟️♟️

"Saya sudah berikan berkasnya pada Pak Hongseok tadi siang, saya akan telepon kembali ketika berkasnya sudah disetujui."

"...."

"Baik, terima kasih."

Gue tutup teleponnya terus gue pergi ke ruangan Pak Hongseok. Mumpung Pak Kino gak ada di ruangan, tadi pagi dia berangkat ke lapangan sama Pak Jinho.

"Apa Pak Hongseok ada di dalam?"

"Ada, Bu Vinny. Silakan masuk."

"Terima kasih," gue senyum terus ketok pintunya.

"Masuk."

Ceklek

"Oh, Vinny. Silakan duduk," - Pak Hongseok.

"Terima kasih, pak" gue senyum terus duduk.

"Ada apa?" - Pak Hongseok.

"Saya minta berkas pengurangan biaya pengiriman untuk perusahaan Pak Yeo One, pak. Apa sudah disetujui?"

"Berkas itu belum saya tanda tangan, masih saya pertimbangkan" - Pak Hongseok.

"Kalau boleh saya tahu, kenapa sampai sekarang belum disetujui oleh bapak?"

"Simple. Harga yang mereka tawarkan terlalu rendah, jauh sekali dari harga yang kita tawarkan di pasaran. Kalau saya setujui ini, saya takut perusahaan kita akan mengalami kerugian besar" - Pak Hongseok.

"Kenapa harga yang ditawarkan bisa jauh sekali dari harga pasar, pak?"

"Begini, perusahaan Pak Yeo One saat ini sedang mengalami kesulitan. Beberapa karyawan mereka sudah dirumahkan sejak satu bulan yang lalu, untuk itu mereka mulai mengurangi pasokan bahan baku untuk beberapa proyek" - Pak Hongseok.

"Lalu kenapa mereka masih menerima tawaran kerja sama kalau memang kondisi perusahaan mereka seperti itu?"

"Karena dari situlah sumber pemasukan mereka, setidaknya untuk saat ini" - Pak Hongseok.

"Intinya, saat ini mereka butuh investor untuk membantu mereka bangkit lagi seperti dulu?"

"Cerdas!" Pak Hongseok senyum.

"Kalau situasinya seperti ini, saya juga sangat setuju dengan keputusan bapak" gue senyum.

"Saya yang akan menghubungi Pak Yeo One, kamu fokus saja dengan pekerjaan lain" - Pak Hongseok.

"Terima kasih, pak" gue senyum.

Tok tok

"Masuk," - Pak Hongseok.

Ceklek

"Maaf, pak. Di depan ada Pak Kino, beliau mencari Bu Vinny."

"Minta beliau untuk masuk," - Pak Hongseok.

"Eh tidak usah, pak. Saya saja yang keluar sekalian mau kembali ke ruangan, permisi."

Gue keluar dari ruangan Pak Hongseok sebelum ada kejadian yang bikin heboh satu kantor.

Gue keluar dari ruangan Pak Hongseok sebelum ada kejadian yang bikin heboh satu kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang