Cinta adalah sebuah kata sederhana, namun banyak keajaiban di dalamnya.•••••
Happy reading 💙❤️
Jangan lupa vote 🙆🙆🙆
Hari ini Keenan ingin mengajak Sea pergi berdua, hanya berdua, tanpa dibayangi kesepuluh temannya.
Waktu yang dijanjikan Keenan untuk menjemput Sea adalah pukul empat sore, namun sejak setengah jam sebelum berangkat Keenan sudah terlihat rapi.
Berulang kali ia menatap dirinya sendiri di hadapan cermin setinggi badannya, untuk mengecek penampilannya agar terlihat baik di hadapan Sea nanti. Akhirnya Keenan memutuskan untuk menggunakan kemeja berwarna biru dipadukan dengan celana jeans, tidak lupa sepatu kets putih andalannya menjadi pelengkap.
Fix. Gue ganteng hari ini no debat.
Sea juga sedari tadi hanya termenung di depan lemarinya sembari menatap isinya, merasa kebingungan dengan apa yang akan di pilihnya. Matanya bergerak ke kanan ke kiri ke atas ke bawah untuk memindai pakaian mana yang cocok. Benar memang yang katanya perempuan itu selalu merasa tidak memiliki baju di saat baju-baju itu menumpuk tinggi di dalam lemarinya.
Akhirnya Sea memutuskan pilihannya pada blouse berwarna hitam polos model crop dan celana kain berwarna nude, dilengkapi sepatu kets putih di kakinya, juga tidak lupa ia mengenakan sling bag. Rambutnya dibiarkan terurai jatuh ke bagian depan. Membuatnya terlihat lebih fresh.
Keenan tiba di rumah Sea tepat waktu. Sea yang menunggu segera keluar dan menemui Keenan. Namun laki-laki itu telah lebih dulu berada di ambang pintu. "Udah siap?" tanyanya pada Sea.
"Udah dong. Sebentar, aku pamit dulu."
"Sama siapa?" Karena Keenan tahu di rumah Sea sedang tidak ada siapa-siapa hari ini.
"Ditinggal sendirian dulu, ya. Bang Kian bentar lagi datang, kok." Pamit Sea pada kucing kesayangannya itu sembari mengusap-usap kepalanya.
Keenan nyengir, merasa lucu dengan tingkah Sea. "Tambah gendut ya, Lucy. Kamu kasih apa?"
"Aku kasih makan lah."
"Gimana anak-anak kita nanti, ya?" ucap Keenan, pandangannya masih tertuju pada kucing berwajah bulat yang tengah tertidur itu.
"Maksudnya?"
"Kamu jaga kucing aja jago. Apa lagi anak sendiri. Iya, kan?"
•••
Setelah keluar dari rumah, Keenan melongo dengan tampilan Sea hari ini, lagi-lagi Sea terlihat luar biasa dengan tanpa seragam sekolahnya.
Bagaimana bisa dengan pakaian apapun Sea bisa secantik itu?
Sea heran melihat Keenan yang menatapnya penuh selidik dengan tangannya yang berada di dagu, memindai dirinya dari ujung kepala hingga ujung rambut. Seolah merasa terganggu dengan apa yang dikenakannya hari ini. "Kenapa, sih?" tanya Sea.
"Hm—" Keenan bergumam, ia masih menelaah penampilan Sea.
"Ada yang salah, ya?" Sea kebingungan sembari mengamati apa yang dikenakannya.
"Pakaian kamu sedikit mengganggu. Sea ... aurat kamu kelihatan." ucap Keenan.
Hah? Aurat yang mana?
"Aurat yang mana, sih?"
"Itu." jawab Keenan sambil menunjuk ke arah leher Sea yang sedikit terbuka. Bukan sedikit lagi, tapi lumayan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END]
Teen FictionSeanna Calarenjana Sakhi, gadis berusia 17 tahun itu tidak menyangka bahwa usahanya menyayangi dan mencintai selama dua tahun tanpa status, dibalas dengan sebuah kebohongan. Hingga akhirnya ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang berasal dari...