Love Scenario | 38

40 13 0
                                    


Aku membutuhkanmu seperti jantung membutuhkan detak.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆








Pagi ini di sekolah itu—Aksara Bangsa, gempar dengan adanya rumor bahwa akan ada siswi baru pindahan dari luar negeri.

Terbayangkan siapa yang paling heboh di sini? Yap, benar. Tentu saja para siswa.

Mereka tidak bisa berhenti membayangkan secantik apa siswi baru itu, sebening apa kulitnya, seindah apa rambutnya dan apakah ia masih sendiri?

Namun lain halnya dengan Keenan, ada perasaan tidak nyaman dengan rumor yang beredar itu.

Apakah kekhawatirannya akan menjadi kenyataan?

"Lo kenapa, sih?? Dari tadi kayaknya bengong mulu." ujar Aroof yang ternyata dari tadi memperhatikan Keenan.

"Ar? Lo nggak ngerasain apa-apa, ya??" tanya Keenan.

Aroof mengeryit bingung, "Maksud lo?"

"Tentang siswi baru itu?" Keenan masih berusaha memberikan clue pada Aroof, agar ia tidak mengucapkannya secara langsung.

Namun bukan Aroof namanya kalau langsung mengerti dengan penjelasan yang kurang jelas itu hanya dalam sekali dengar.

Perlu diketahui, Aroof memang keren, pintar, kaya, ganteng, menyenangkan, setia kawan, tidak pelit, gaul, populer. Tapi satu kekurangannya, dia ... agak sedikit telmi. Itu kekurangan bukan, sih? Di antara banyaknya kelebihannya, tentu satu point itu tidak masalah, kan?

"Apaan, sih? To the point aja, Keen. Elah!!" Aroof geram dengan Keenan yang lambat.

"Gini ... siswi baru itu—" Keenan berbicara sangat hati-hati, "Mungkin nggak kalau siswi baru itu Clara?" ucapnya lugas.

"Whaaatttt?????!" Suara keras Aroof mampu menyita perhatian seisi kelas, dan ia pun tidak luput dari tatapan sinis teman-temannya. Mereka seolah berbicara "biasa aja dong nggak usah ngegas."

Aroof berdeham pelan dan berbisik "Maksud lo apaan? Kok jadi bawa-bawa Clara, sih!"

"Nggak tau, firasat gue bilang kalau siswi baru itu Clara, Ar. Ini sudah satu bulan sejak dia nelepon gue, bisa jadi kan?" Keenan menaikkan alisnya, memberi keyakinan pada ketidakmungkinan yang Aroof rasakan.

"Jangan mikir terlalu jauh dulu deh, Keen. Kan lo nggak—"

Ucapan Aroof terhenti saat tatapannya beralih pada seseorang yang berjalan memasuki kelas. Pak Harun wali kelas mereka maksudnya?? Bukan bukan, tapi pada seorang perempuan yang berjalan di belakang Pak Harun, Clara. Benar, ternyata feeling Keenan kali ini tepat—tidak meleset.

Aroof bungkam, menutup mulutnya rapat-rapat. Kenapa takdir mempertemukan mereka kembali dengan perempuan yang tidak tahu malu itu? Keenan pun menunjukkan keterkejutannya dengan mengigit bibir bawahnya dan tangan yang tidak sadar mulai mengepal.

Seluruh mata di kelasnya kini mulai fokus dengan siswi baru yang berdiri di depan kelas, mereka tidak sabar menunggu Pak Harun mengenalkan siswi baru itu. Yang sangat sesuai dengan ekspektasi yang mereka bayangkan sejak tadi pagi.

Tidak kurang satupun.

"Dengar semuanya, hari ini kalian kedatangan teman baru. Seorang perempuan, yang ... cantik nggak??" ucap Pak Harun usil, sambil terkekeh pelan.

Love Scenario [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang