Love Scenario | 04

182 20 0
                                    


Sejak pertemuan pertama, aku sudah tertarik padamu. Apakah kau juga merasakan hal itu?

••••







Cukup puas selama lima hari berada di Bandung. Mengelilingi kota untuk melihat beragam tempat wisata yang memukau. Membuat Sea pulang dalam keadaan senang.

Pagi ini Sea akan kembali ke Jakarta. Beruntung koper sudah siap sejak malam tadi. Jadi, ia tidak perlu terburu-buru untuk bangun pagi-salah satu hal yang tidak terlalu ia sukai.

Mami meneleponnya sesaat setelah ia baru saja selesai bersiap. "Sea, kamu jadi pulang hari ini, kan?"
tanya Mami.

"Iya Mi, aku baru selesai siap-siap ini." jawab Sea.

"Abang kan yang jemput?"

"Iya. Aku udah hubungin Abang kok tadi."

"Yakin Sea mau pulang sekarang?" kali ini Papi yang bertanya.

"Iya, Pi. Aku udah keliling Bandung, kok."

"Oh ya? Gimana? Seru nggak?" Papi terdengar antusias sekarang.

"Seru sekaliiiii. Lain kali kita harus ke sini sama-sama. Oke?"

"Harus. Next holiday yaa kita rencanain liburan keluarga ke sana."

"Bener, ya?? Papi tuh harus self healing, jangan kerja terus."

Papi tertawa, mungkin Papi merasa lucu dengan sikap Sea yang sering sekali menasehati anggota keluarga.

Tapi pada akhirnya Papi pun setuju dengan perkataan Sea. Setelah bisnis Papi mulai berkembang, Papi semakin giat bekerja. Jika tidak diingatkan, mungkin saja Papi akan menghabiskan waktunya untuk mengunjungi beberapa cabang restoran miliknya di berbagai daerah.

Jadi, self healing yang dimaksud Sea tadi memang benar. Papi butuh rehat sejenak dari kegiatan mengamati satu persatu bisnisnya.

"Ya udah, Mi. Aku matiin, ya? Bentar lagi aku berangkat ke Bandara. Sampai ketemu di Jakarta." tangannya bergerak menyampirkan sling bag di bahu kirinya.

"Iya, Sayang. Langsung kabarin kalau udah landing."

"Iya, Mami."

Setelah menutup sambungan telepon, Sea bergegas menuju taksi yang sudah dipesannya secara online tadi. Dan segera menuju ke Bandara Internasional Husein Sastranegara.

•••

Hari ini cuaca sepertinya tidak mendukung kepulangan Sea. Langit hitam menyambutnya sejak pagi.

Hujan mulai turun perlahan mengiringi perjalanannya menuju Bandara. Beruntung jalanan sepi hari ini jadi tidak ada drama macet yang terjadi, dengan begitu dia akan cepat sampai ke Bandara.

Sesampainya di Bandara, kedatangan Sea disambut dengan hujan deras. Sangat deras. Cuaca benar-benar tidak bersahabat hari ini. Padahal malam tadi bintang dengan sangat indah menunjukkan sinarnya. Berbanding terbalik dengan matahari yang sama sekali tidak ingin menunjukkan dirinya sejak pagi.

Penerbangan Sea menuju ke Jakarta akhirnya tertunda selama dua jam lamanya, di karenakan cuaca buruk. Perasaan tidak tenang saat ini berputar-putar di kepalanya.

Untuk menghilangkan pikiran buruk, Sea pun memutuskan untuk menghubungi Kian.

Sea memainkan jari di layar ponselnya untuk mencari nomor seseorang yang sedang dipikirkannya saat ini.

"Hallo?" sapa suara di ujung sana, setelah nada dering ketiga berbunyi.

"Hallo, Bang. Pesawat aku delay, nih. Di sini cuacanya lagi nggak bagus."

Love Scenario [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang