Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan.
•••••
Happy reading 💙❤️
Jangan lupa vote 🙆🙆🙆
Hari ini sudah dua minggu sejak kejadian di mall. Itu berarti sudah dua minggu juga Sea masih menutup diri dari semua teman di kelompoknya—dan kelompok Keenan.
Sudah dua minggu ini Sea menghindari kumpulan lelaki itu, dan juga Galen. Bukan hal yang mudah, karena Sea tidak pernah sependiam ini.
Para sahabatnya yang lain hanya mendiamkannya tanpa bisa berbuat apa-apa. Karena Aroof pernah berpesan kepada Yaya dan yang lain untuk tidak memaksa Sea bercerita, untuk tidak merasa kesal dengan sikapnya yang berubah menjadi tidak menyenangkan. Dan Yaya cs mengiyakan perkataan Aroof.
Di kantin hari ini terlihat ramai, seperti biasa. Bakso keju Pak Muh selalu jadi menu andalan Sea dan kelima sahabatnya. Ketika memasuki kantin, tanpa Sea ketahui ada kumpulan lelaki yang menatapnya sejak kedatangannya di kantin tadi—Keenan cs.
Keenan sudah tidak tahan selama dua minggu ini diabaikan Sea. Hanya bisa memandanginya dari jauh seperti itu membuat hatinya gundah."Lo bilang cewek cuma dua hari ngambeknya, Ga. Ternyata lo salah!" ucap Keenan sambil menatap kesal ke arah Baga.
"Ya ... sorry, Keen. Biasanya Yaya ke gue cuma dua hari ngambeknya, nggak tau gue kalau Sea bisa ngambek selama ini."
"Nggak bisa gue diginiin."
"Ya, udah. Lo maju aja duluan." Aslan memberi ide.
"Iya, bener. Biasanya juga lo gitu, kan? Yang dulu-dulu lo selalu bergerak cepat."
Nevan kembali mengingatkan, "Beda orang beda cara nanganinnya juga kali, Al. Mungkin Sea tipe yang nggak mau dikejar kalau lagi ada masalah."
Aroof juga bersuara, "Nggak kayak yang dulu ya, Van. Minta di kejaaaar terus. Eh pas di kejar malah ninggalin."
"Sadis banget sindiran lo, Ar." ucap Aldebaran.
Baga yang gemas melihat Keenan yang lambat bertindak akhirnya memutuskan untuk bertindak sendiri, secara sepihak. "Yaya!" Panggil Baga pada pacarnya.
Yaya menoleh dan melambai, Sea pun turut menoleh ke arah suara yang memanggil. Matanya kini saling bertemu tatap dengan mata Keenan.
"Sini gabung, udah lama kita nggak makan bareng." Pinta Baga.
Yaya dengan hati-hati menatap Sea, lebih seperti meminta ijin pada sahabatnya itu.
Sea tersenyum dan berkata, "Ke sana aja, Ya. Nggak apa-apa."
Yaya balas tersenyum senang, Yaya pikir Sea akan ikut bersamanya.
Namun,
"Gue nggak ikut ya, mau buru-buru ke perpus. Ada buku yang mau gue cari. Daaah gue duluan, salam sama yang lain." Sea pergi menjauh sebelum mendengar jawaban dari Yaya.
"Sea tunggu!" Teriak Aer yang melihat Sea berlari menjauh.
Yaya cs memutuskan untuk tetap bergabung dengan kelompok lelaki itu. Dengan perasaan menyesal Yaya tidak bisa mengajak Sea duduk bersama mereka di sana.
"Keen, sekarang waktunya lo buat bertindak." Aroof memberi saran.
Baga mengiyakan ucapan Aroof, "Iya, Keen. Nunggu Sea yang mulai duluan kayaknya nggak mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END]
Fiksi RemajaSeanna Calarenjana Sakhi, gadis berusia 17 tahun itu tidak menyangka bahwa usahanya menyayangi dan mencintai selama dua tahun tanpa status, dibalas dengan sebuah kebohongan. Hingga akhirnya ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang berasal dari...