Love Scenario | 54

57 14 0
                                    


Aku tidak tahu apa namanya, jarak di antara detik, tapi aku selalu memikirkan dirimu dalam interval itu.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆








Setelah mendengar panggilan 'sayang' untuk Sea dari seseorang yang sepertinya itu adalah laki-laki, Keenan memutuskan untuk segera menemui kekasihnya itu. Ia akan membuktikan sendiri bahwa apa yang ada dipikirannya saat ini tidak lah benar. Mungkin saja suara itu adalah suara teman Sea yang memang ingin menjahilinya.

Dan betapa memalukannya Keenan saat ini, ia berada satu pesawat dengan dua sahabatnya yang notabenenya adalah pasangan pengantin baru. Jika ini bukan karena Sea, mungkin saat ini dirinya tengah berada di kamarnya, di atas tempat tidurnya yang nyaman itu.

Sesekali ia melihat Aer menggelayut manja sambil menggandeng lengan Aroof. Ia berdecak, kesal. Pasangan baru itu seperti terikat satu sama lain, sepanjang perjalanan tautan tangan mereka tidak pernah terlepas. Bahkan saat tidur pun mereka terlihat saling berpelukkan. Begini rasanya berada di antara pasangan pengantin baru. Harusnya ia tahu, tapi kenapa masih saja memilih untuk pergi bersama? Entah apa yang ada dipikirkannya saat itu.

Setiba di Singapore, mereka berpisah. Tentu saja. Tidak mungkin Keenan akan mempermalukan dirinya lebih jauh, dengan ikut menginap di hotel yang sama contohnya. Sudah cukup baginya menahan kesal melihat kemesraan kedua sahabatnya itu—yang ia yakini mereka sengaja melakukan itu di hadapannya untuk membuatnya gerah.

Keenan tidak memberitahu Sea perihal kedatangannya ke Singapore hari ini, ia berencana akan memberi kejutan pada perempuannya itu. Namun, ia bingung harus ke mana ia sekarang? Bahkan alamat rumah Sea pun ia tidak tahu. Ceroboh sekali, bukan?

Lama Keenan terdiam di tempat, berpikir keras, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Aer.

Panggilan pertamanya beralih ke suara operator, dan baik itu membuatnya sedikit gelisah. Bagaimana jika Aer tidak mengangkat teleponnya? Rencana untuk bertemu Sea tidak boleh gagal kali ini, setelah perempuan itu hanya berkata 'Aku akan pulang, tapi nanti.' Kalimat itu sering diucapkan Sea ketika Keenan berkata ingin mengunjunginya. Sampai pada akhirnya ucapan-ucapan itu ia artikan sebagai pemanis saja agar dirinya tidak benar-benar nekat mengunjungi Sea. Dan hari ini tiba, di mana Keenan sudah tidak percaya lagi dengan ucapan Sea, lalu ia memutuskan untuk bergerak lebih dulu.

Akhirnya, usaha keduanya menghubungi Aer berbuah manis, Aer mengangkat teleponnya di dering ketiga, "Kenapa? Baru pisah udah telepon istri gue aja." Aroof yang menjawab.

"Istri lo mana? Gue mau minta alamat Sea, tadi lupa nanya."

"Ya udah, nanti gue kasih tau. Langsung gue kirim alamatnya."

"Ck, pelit banget gue mau ngomong sama istri lo doang."

"Suka-suka gue lah, dah matiin."

Panggilan terputus, memang salah Keenan, mana ada pengantin baru mau di ganggu seperti tadi. Apalagi membiarkannya berbicara pada istri yang baru dinikahi sahabatnya itu, Aroof yang tidak suka berbagi jelas akan melakukan hal tadi.

Tidak lama setelahnya, pesan masuk yang berisi alamat rumah Sea benar-benar datang dari Aroof. Keenan menggelengkan kepala seraya terkekeh, "Calon suami bucin nih si Aroof."

Lalu, dia pun bergegas menuju ke rumah Sea. Tidak sabar rasanya ingin melihat lagi perempuannya itu.

•••

Love Scenario [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang