Hal terbaik dalam hidup adalah menemukan seseorang yang mengetahui semua kesalahan dan kelemahanmu, dan masih berpikir kamu mengagumkan.•••••
Happy reading 💙❤️
Jangan lupa vote 🙆🙆🙆
Hari ini adalah hari senin, tapi Sea dan kelima sahabatnya masih berada di rumah. Sekolah meliburkan kelas XI, di karenakan kelas mereka digunakan untuk kelas XII yang sedang melaksanakan ujian awal tingkat sekolah.
Walaupun kesebelas temannya sudah tidak menginap di rumahnya lagi, mereka masih menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya. Bahkan setiap hari mereka tidak pernah absen untuk sekedar menemani Sea makan malam.
Sendirian di rumah ternyata cukup membosankan, kelima sahabatnya berkata akan tiba di rumahnya satu jam lagi. Tapi Sea, tidak bisa hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa-apa. Ia memutuskan untuk pergi ke supermarket sebentar, dengan tujuan menghilangkan rasa bosan sekaligus membeli persediaan untuk di rumah.
Ketika selesai mengunci pintu rumah, suara deru mesin mobil terdengar memasuki halaman rumahnya. Ternyata itu adalah mobil sekawanan laki-laki yang baru saja pulang dari sekolah sehabis ujian. Aroof cs.
Sea lantas menoleh saat mobil sudah berada di halaman rumahnya, dia pun memberikan senyum ramahnya untuk menyambut kedatangan kelima laki-laki itu.
"Hai, Sea." Sapa Aldebaran sesaat setelah keluar dari mobil.
"Hai, Al." Balas Sea, menyapanya.
"Siang." Aslan membenarkan tali tas punggungnya.
"Siang, As."
Baga dan Nevan mengangkat tangan, untuk ber-high five yang langsung disambut Sea antusias.
"Mau ke mana?" Aroof berjalan mendekatinya.
"Mau ke supermaket bentar. Ada yang mau dibeli." jawabnya, sambil menelengkan kepala memperhatikan mobil yang berada di belakang Aroof.
"Oh." Kemudian Aroof menoleh ke belakang, mengikuti arah pandangan Sea. "Lihat apa?" tanyanya.
"Hmm ... Nggak, kok." Sea terkejut, karena tingkahnya disadari oleh Aroof.
"Cari Keenan?" tanya Aroof, dengan mata yang memicing curiga.
Perempuan yang berada di hadapannya itu terlihat canggung, dengan tingkahnya yang memilin jarinya dan berdeham singkat sebelum berbicara, "Iya, ke mana dia? Nggak bareng kalian?"
"Keenan pulang duluan tadi, katanya sih ada urusan penting." sambung Aldebaran.
"Tapi tenang, dia bilang akan nyusul ke sini nanti." lanjut Nevan.
Sea hanya mengangguk-angguk.
"Ya udah, aku berangkat dulu ya. Kalian masuk aja, udah kayak rumah sendiri kan?"
Aldebaran mengambil alih kunci rumah yang berada di tangan Sea sejak tadi, dibukanya pintu dan langsung saja bergegas memasuki rumah itu. Ya, seperti yang dikatakan Sea tadi. Mereka sudah menganggap rumah Sea sebagai rumah kedua. Disusul oleh Baga, Nevan dan Aslan yang juga ikut memasuki rumah itu dengan nyaman.
Tapi Aroof, masih berdiri di tempatnya saat ini. Terkekeh ringan melihat tingkah keempat temannya yang sudah berada di dalam rumah.
"Mau gue temenin, nggak?" tawarnya pada Sea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END]
Ficção AdolescenteSeanna Calarenjana Sakhi, gadis berusia 17 tahun itu tidak menyangka bahwa usahanya menyayangi dan mencintai selama dua tahun tanpa status, dibalas dengan sebuah kebohongan. Hingga akhirnya ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang berasal dari...