Bagaimana caraku untuk melupakanmu sementara kamu memberiku begitu banyak kesan yang membuatku selalu teringat?•••••
Happy reading 💙❤️
Jangan lupa vote 🙆🙆🙆
Kian dengan perasaan marahnya menyusuri jalanan kota, ingatannya tentang air mata adiknya yang berjatuhan tadi membuatnya semakin bertekad untuk membalaskan semua rasa sakit yang telah Keenan ciptakan.
Namun, Kian tidak tahu ke mana dia harus mencari keberadaan Keenan. Lalu, tanpa pikir panjang Kian langsung bergegas menghubungi Aroof.
"Bang Kian?"
"Ar, lo di mana?"
"Di rumah, kenapa?"
"Ada Keenan di sana?"
"Ada, kenapa?"
"Gue ke sana sekarang." Kian bergegas membelokan motornya ke arah rumah Aroof, targetnya ada di sana saat ini.
Sekitar dua puluh menit, akhirnya Kian tiba di kediaman keluarga Singgih. Rumah bergaya eropa itu terlihat sangat mewah dengan pilar-pilar yang menghiasi halaman depan.
Kian bergegas masuk ke dalam setelah memarkirkan motor klasiknya dengan asal, dibuka pintu rumah itu dengan gerakan brutal, membuat seluruh mata yang berada di sana terkejut.
"Bang Kian, ada ap—" belum selesai Aroof bertanya, Kian lebih dulu bergerak mendekat.
"BRENGSEK!!!" Kian berjalan ke arah Keenan, yang terlihat menatapnya sejak kedatangannya tadi, ditariknya kerah baju Keenan untuk membuatnya berdiri, lalu dengan sekali gerakan pukulan Kian mendarat di pipi Keenan.
Keenan terjatuh, membuat kelima sahabatnya tersentak kaget, mereka otomatis berdiri dan menarik Kian agar tidak melakukan hal itu lagi.
"BRENGSEK!!!! LO UDAH NYAKITIN ADIK GUE." Aslan dan Aroof menahan tubuh Kian, "MANA YANG KATANYA LO NGGAK AKAN NYAKITIN SEA? MANAAAA???"
"Bang, udah." Aroof berusaha tetap menahan tubuh Kian yang mulai berontak.
Keenan masih terduduk di lantai, sembari menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Karena kedua tangannya di pegang erat Aslan dan Aroof, Kian tidak kehilangan ide, kakinya digunakan untuk menendang wajah Keenan. Keenan kembali terjatuh, kali ini hidungnya yang mengeluarkan darah.
"Cukup, Bang! Lo mau bikin anak orang mati?!" Aslan bersuara.
"DENGAR! LUKA LO ITU NGGAK ADA APA-APANYA SAMA LUKA YANG SEA RASAIN." Napas Kian terdengar memburu, dia sangat marah, rasanya ingin benar-benar menghabisi laki-laki yang tidak berusaha membela diri atau pun melawannya itu. "COWOK BRENGSEK KAYAK LO PANTES GUE GINIIN!! DAN INGAT, JANGAN HARAP SETELAH INI LO BISA KETEMU SEA LAGI. PAHAM LO!!!"
Mendengar itu, wajah Keenan langsung mendongak, "Maksud lo apa?"
"Gue akan bawa Sea pergi jauh dari lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END]
Fiksi RemajaSeanna Calarenjana Sakhi, gadis berusia 17 tahun itu tidak menyangka bahwa usahanya menyayangi dan mencintai selama dua tahun tanpa status, dibalas dengan sebuah kebohongan. Hingga akhirnya ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang berasal dari...