Bertemu denganmu adalah anugerah terindah bagiku.•••••
Happy reading 💙❤️
Jangan lupa vote 🙆🙆🙆
"Mungkin tahun depan?" jawaban Sea yang terdengar tidak yakin itu membuat Keenan memperhatikannya dengan serius.
"Sebentar lagi kamu lulus, kan? Kenapa nggak pulang dalam waktu dekat aja?"
"Iya, tapi ada banyak hal yang harus aku urus setelah lulus nanti. Dan itu nggak sebentar."
Keenan mengalah, setidaknya perempuan itu masih dalam jangkauannya, "Oke. Tapi kamu harus benar-benar pulang tahun depan."
"Tergantung."
"Tergantung apa?"
"Aku berniat ambil spesialis soalnya. Kalau jadi, mungkin rencana aku pulang tahun depan bisa mundur sampai empat tahun."
"Apa? Nggak nggak. Aku nggak bisa!" Keenan terlihat frustasi setelah mengatakan itu.
"Lho? Kenapa?"
"Aku nggak bisa terus menunda buat nikahin kamu."
Sea tersedak mendengar ucapan Keenan, ia terbatuk-batuk, Keenan yang terkejut seketika menyodorkan segelas air untuk Sea. "Minum dulu."
Setelah meminum segelas air itu sampai habis, Sea menarik napas panjang, "Kamu ngomong apa tadi?"
"Aku mau nikahin kamu." ucap Keenan dengan sangat yakin.
"Siapa yang mau nikah?" Kian datang dengan tampilan casualnya, memakai celana training hitam dan kaus putih polos.
"Kamu nggak lagi bercanda, kan?" Sea kembali mengajukan pertanyaan pada Keenan, setelah mengabaikan kakaknya.
Merasa tidak ada respons dari Sea, Kian bertanya pada Keenan, "Keen? Siapa yang mau nikah?"
"Gue, Bang. Nikah sama Sea."
Kian terbelalak, sangat terkejut mengetahui adiknya tengah di lamar.
"Kamu serius?" Sea dan Kian kompak mengajukan pertanyaan itu.
Keenan memutar bola matanya, "Selalu, ya?" Ia kesal ucapannya yang sangat serius itu di artikan sebuah candaan bagi Sea dan juga Kian. "Waktu aku menunggu selama enam tahun ini kurang? Memangnya apalagi yang aku pikirkan setelah berpisah selama ini sama kamu selain bertemu lagi untuk menikah? Kamu nggak ada pikiran buat nikah sama aku?"
Lagi-lagi, perpisahan selama enam tahun itu yang Keenan jadikan alasan. Ternyata banyak hal yang sudah laki-laki itu rencana kan selama jauh darinya. Dan Sea? Selama ini ia hanya memikirkan tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang sama sekali tidak ada dasarnya itu. Seketika rasa bersalah menghampirinya.
"Sea? Dengar aku?"
Suara itu menarik Sea dari perjalanan waktunya ke masa lalu. "I-iya aku dengar."
"Lalu? Apa jawabannya?" Keenan menyandarkan tubuhnya sepenuhnya ke sandaran kursi, melipat tangannya di depan dada, ia ingin mendengar jawaban itu sekarang juga.
"Keen, tanya sama gue bukan sama Sea. Jawaban Sea udah pasti mau lah, nggak mungkin nggak."
"Bang, jangan ikut campur, ya."
"Lho? Abang wajib ikut campur kalau menyangkut itu, sekarang Abang wali tunggal kamu. Siapa lagi yang akan kamu mintai restu."
Seketika Sea menangis setelah mendengar itu, ucapan Kian mengingatkannya dengan sosok Papi, yang dulu sekali pernah berucap "Papi yang akan jadi wali nikah kamu nanti. Jadi nggak sabar, lihat kamu pakai baju pengantin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END]
Genç KurguSeanna Calarenjana Sakhi, gadis berusia 17 tahun itu tidak menyangka bahwa usahanya menyayangi dan mencintai selama dua tahun tanpa status, dibalas dengan sebuah kebohongan. Hingga akhirnya ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang berasal dari...