sembilan

796 94 10
                                    

"Haus banget? " Tanya Minhyung dengan nada meledek

Jeno tersedak airnya hingga terbatuk-batuk. Minhyung dengan segera menepuk-nepuk punggung Jeno dengan pelan.

Ia mengusap tengkuk tegap Jeno dengan tangannya perlahan, Jeno yang merasakan usapan lembut di tengkuknya, berdeham lagi seolah masih terbatuk meredakan tersedaknya. Minhyung yang perhatian makin mengusapnya.

"Hmm udah? " Tanya Minhyung

Jeno mengangguk.

"Ehm" Gumam Jeno

"Ah Aku kira hyung bakal mati" Minhyung mendesah lega sambil mengamit lengan Jeno

Jeno yang mendapat serangan skinship dari pria yang lebih muda darinya terkesiap, dan berusaha mengendalikan dirinya untuk tidak membuat kontak fisik pada Minhyung.

"MINHYUNGIE ITU MOBIL SIAPA DI DEPAN? EH? " Ujar seseorang dengan terkejut setelah melihat eksistensi Jeno yang berada di rumah bersama Minhyung.

"EH PAPA? " Mata Minhyung membulat, merasa terkejut dengan kedatangan papanya yang tiba-tiba pulang ke rumah.

"Katanya Papa ada urusan? " Tanya Minhyung sambil mengerucutkan bibirnya lucu

"Kamu gak seneng papa pulang? " Tanya Papanya dengan nada dibuat sok sedih

"AH ANI ANIYA~ MISS YOU" Ujar Minhyung lalu memeluk Papanya dan dibalas pelukannya oleh Papanya.

Papanya mengecup pucuk kepala anak bungsunya tersebut. Lalu ia melirik tajam ke arah Jeno.

"Ini siapa, sayang?" Tanyanya pada Minhyung

"Ehm temennya Haechan hyung. Tadi balikin tas aku yang ketinggalan, pa" Jawab Minhyung

"Ohh? Temennya Haechan? Kok bisa? Kamu kebiasaan lupaan deh"

Ujar Papanya terkekeh sambil menggeleng pelan, tidak heran merasa biasa dengan kecerobohan anak bungsunya yang lucu itu.

Ya ia tidak lah heran mengingat ia pun terkadang lupa memiliki anak yang lucu seperti Minhyung ini. Bahkan ia pernah lupa menjemput anaknya pulang sekolah.

"Yeokshi, blood is thicker than water" Ucapnya tertawa receh.

"Oh ya, sorry. Temannya Haechan namanya siapa? " Tanyanya dengan nada ramah setelah meredakan tawanya.

"Jeno, ahjussi" Jawabnya sambil berdiri kemudian menunduk ke arahnya memperkenalkan dirinya.

"Oh hoho Jeno. Jeno apa marganya? " Tanyanya sambil menaikkan alisnya

"Ehm Jeno Lee eh Jeno Jung, om" Jawab Jeno

"Jadi, Lee atau Jung, nak? " Tanyanya sambil merangkul Minhyung sambil mengusap bahunya lembut

"Jung sih om" Jawab Jeno lagi.

"Tadi kenapa Lee segala? " Tanyanya lagi sambil mengernyitkan dahi bingung

Jeno menggaruk rambutnya yang tidak gatal, merasa bingung menjawabnya.

"Panjang ceritanya" Cengir Jeno

'Ah harusnya jawab Jung aja tadi' ucapnya dalam hati

Jeno masih berusaha menampakkan senyumnya. Papanya Minhyung tertawa mendengar respon Jeno tersebut.

"Saya tertarik, mendengar cerita panjang kamu. Ikut ke ruangan kerja saya ya" Ujarnya lalu menaiki tangga menuju ruangannya.

"Hah? " Jeno terkejut dengan ajakan ayahnya Minhyung untuk ikut dengannya ke ruangannya.

Kakak Mahasiswa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang