dua puluh dua

719 71 11
                                    

Sore harinya, sesuai janjinya, Jeno datang ke lokasi yang telah dikirim oleh Minhyung. Ketika Jeno tiba di tempat, ia melihat Minhyung yang tengah mengerjakan soal dan seorang pria lumayan tinggi sedang mengawasinya dengan stop watchnya.

Jeno duduk agak di pojokan memperhatikan keduanya tengah serius membahas soal yang telah dikerjakan Minhyung setelah pria yang mungkin adalah tutor privatnya menghentikkan waktu di stop watchnya. Tak lama kemudian, mereka berunding tentang bagaimana cara mengerjakan suatu soal dengan teknik tertentu yang samar-samar dapat Jeno dengar.

Selagi menunggu Minhyung selesai dengan tutor tersebut, Jeno memesan dua minuman untuk dirinya dan juga kekasihnya yang mungkin saja kehausan setelah mengerjakan banyak soal. Jeno memesan jus semangka untuk Minhyung setelah mengetahui minuman kesukaan kekasihnya itu dari pacar kakaknya, Yangyang.

Selagi menunggu pesanan datang dan juga Minhyung tentunya, Jeno memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya. Terlihat Minhyung yang Kali ini terlihat kesusahan mengerjakan suatu soal sambil mengerutkan dahinya dengan bibir yang dimajukan beberapa senti. Jeno menahan senyumnya kala melihat itu.

Saat pesanannya diantar ke mejanya, dan Jeno yang masih fokus memperhatikan Minhyung yang sedang belajar bersama tutornya, seseorang menepuk bahunya perlahan. "Ngapain lo? " Tanya Yangyang sambil menampakkan senyumnya pada Jeno.

Jeno terkejut melihat kedatangan Yangyang dan celingukan mencari eksistensi lainnya yang bisa saja bersama dengan Yangyang. "Gak ada Winwin kok" Ucap Yangyang sambil tertawa. Jeno menghela nafas lega setelah mendengarnya.

"Lo ngapain? " Tanya balik Jeno. Ia bahkan belum menjawab pertanyaan Yangyang tadi saat menyapanya ramah. "Gue jemput Minhyung tadinya. Eh ada pacarnya" Ucap Yangyang dengan nada jenaka. Jeno terlihat salah tingkah dengan pernyataan Yangyang tadi.

"Udah lama nunggu di sini?" Tanya Yangyang sambil melirik keadaan adik pacarnya itu yang masih serius dengan buku latihan soalnya. "Gak terlalu sih" Jawab Jeno. "Lo beneran mau jemput Minhyung? " Tanya Jeno agak sedih. Hal tersebut tidak luput dari pandangan Yangyang.

"Justru itu, gue mau bantu lo" Ujar Yangyang.
Jeno mengerutkan dahinya bingung dan menatap Yangyang penuh tanda tanya. "Minhyung bilang ke gue kok" Ucap Yangyang sambil tersenyum. "Nanti paling gue bilangnya Minhyung sama gue" Ujar Yangyang. "Kalau kakaknya nanya sih" Tambah Yangyang menekankan kata 'kakak'.

"Serius lo? " Tanya Jeno membulatkan matanya terkejut. Yangyang mendengus menahan tawanya karena tidak ingin membuat kegaduhan di cafe khusus belajar itu. "Serius lah. Tapi paling jangan malem-malem banget ya" Ucap Yangyang memperingatkan.

Terlihat tutor yang mengajari Minhyung tadi membereskan beberapa buku sambil mengomel "Baca lagi ya hafalin rumusnya" Ucap nya dan berlalu pergi dari sana. Yangyang menepuk bahu Jeno dan berkata "have fun ya but jangan apa-apain Minhyung. Okay? " Lalu Ia pergi dari sana.

Jeno lalu membawa jus semangka yang dipesannya tadi menuju meja yang ditempati Minhyung. "Hai? " Sapa Jeno tersenyum lalu menaruh jus semangka tersebut di mejanya dan menyodorkannya pada jangkauan Minhyung agar mudah diraih.

"Oh hyung? Udah lama? " Tanya Minhyung terkejut. Ekspresinya yang tadinya muram dan frustasi berubah menjadi ceria di wajah imutnya itu. Jeno mengusak rambut Minhyung dengan gemas. "Ish hyung mah" Rengek Minhyung lalu meraih sedotan dari gelas jus semangkanya.

"Gomawo, hyung" Ucapnya setelah meminum jusnya melalui sedotan. "Tadi pacar kakak kamu tau kita ngedate? " Tanya Jeno membuka inti agenda kencan mereka hari ini. Minhyung melirik takut pada Jeno. "Kenapa hyung? Hyung marah ya aku bilang ke yangyang ge? " Tanya Minhyung ragu, merasa tidak enak dengan Jeno.

Kakak Mahasiswa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang