dua puluh sembilan

708 73 0
                                    

"Kayaknya enak nih makan ramyeon"

Lucas meraih ramyeon dari laci dapurnya dan membuka 2 bungkus ramyeon setelah mengambil panci yang telah berisi air di atas kompor. Suara bel apartment berbunyi menandakan adanya tamu yang datang.

Lucas kemudian mematikan api di atas kompor tadi dan meninggalkan dapur menuju pintu depan dengan kesal.

"Hah? Win Ge ngapain ke sini? " Tanya Lucas pada dirinya sendiri saat melihat layar intercom nya menampilkan adanya Winwin.

Lucas dengan panik segera menelpon Minhyung namun tidak diangkat juga. Sedangkan Winwin terlihat masih menunggu sambil membunyikan bel apartment nya berkali-kali.

"Jadi, hyung nyerah? " Tanya Minhyung dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hyung udah segitu aja perjuangannya? " Tanya minhyung lagi dengan mata memerah.

"Ehm bukan gitu kamu nunggu---"

"MINHYUNG AH" Jeno berseru kaget saat Minhyung secara tiba-tiba keluar dari mobil milik Jeno dan berjalan dengan cepat sambil menghentakkan kakinya kesal.

Jeno dengan cepat ikut keluar dari mobilnya dan mengikuti langkah kaki minhyung yang sudah mulai menjauh dari jangkauan.

"MINHYUNG AH TUNGGU"

Jeno mempercepat langkah kakinya demi menghampiri Minhyung yang sepertinya terlihat marah padanya.

"MINHYUNGIE" Teriak Jeno

"SAYANG"

Panggilan 'sayang' yang keluar dari mulut manisnya sontak menghentikan langkah kaki Minhyung yang tadi sangat ingin menjauh dari Jeno.

"MWO? " Teriak Minhyung pada Jeno.

Jeno langsung mencekal pergelangan tangan Minhyung dan memeluknya.

"Jangan marah" Ucap Jeno.

"Lepas" Minhyung berusaha melepas pelukan Jeno yang makin erat padanya.

"Lepas gak? " Gertak Minhyung dengan sok galak.

"Gak. Sebelum kita selesain pembicaraan kita" Elak Jeno.

"Gak perlu. Hyung udah nyerah kan sama hubungan ini" Ucap Minhyung sambil menangis, menumpahkan air matanya yang sedari tadi ditahannya itu.

Dengan sisa tenaganya ia berusaha melepaskan dirinya dari Jeno. Karena Jeno tidak ingin melukai Minhyung ia sedikit melonggarkannya hingga Minhyung akhirnya terlepas dari pelukan Jeno.

"Kalau hyung nyerah ya udah" Ucapnya sambil mengusap air matanya dengan kasar

"No. Bukan gitu maksudku" Elak Jeno dengan gelengan keras.

"THEN WHAT? WHAT DO YOU WANT? " Teriak Minhyung keras.

"Kita tenangin diri dulu, okay? Kamu emosional. I'm so sorry waktunya gak tepat banget bahas hal gini. Aku emang udah mikirin ini sejak kemarin" Jelas Jeno.

"Terus? " Tanya Minhyung

"Pulang dulu. Kamu tenangin pikiran dan hati kamu dulu. Baru deh kita omongin lagi" Ucap Jeno.





Di apartment Lucas, ia sedari tadi dengan gelisah menunggu jawaban telepon dari Minhyung namun tidak juga diangkat olehnya. Ia lalu memberanikan diri membuka pintu apartment nya setelah menghela nafasnya dengan berat.

"Ya Win Ge? " Tanya Lucas pura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lama banget" Keluh Winwin

"Sorry Win Ge. Tadi tidur"

Kakak Mahasiswa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang