duabelas

834 107 3
                                    

Esok paginya, Jeno terbangun dari tidurnya setelah semalam diantar oleh Taeyong sekertarisnya pulang dari rumah Papa Seo, papanya Minhyung.

Ia melirik ke samping ke arah jam kecil di atas nakas. Jam tersebut menunjukkan angka 6 pagi.

"HYUNG" Teriak Jeno sambil memegang kepalanya merasa pusing.

"Oit? Apa tuan muda ganteng? " Tanya Taeyong menyembulkan kepalanya dari luar pintu, memutar bola matanya malas saat melihat Jeno yang masih saja rebahan di kasurnya.

"Air dong" Pinta Jeno

Jeno terduduk dari baringannya dikasur sambil mengecek jadwal kuliah nya melalui handphonenya itu.

"Thanks" Ucap Jeno mengambil segelas air dari Taeyong yang telah kembali ke kamarnya.

"Lu semalem tidur apa mati suri sih? " Ujar Taeyong kesal

"Ngapa emang? " Tanya Jeno menaikkan alisnya heran dengan keluhan Taeyong sekertarinya setelah menghabiskan airnya lalu menyerahkan gelasnya pada Taeyong.

"Lo abis dari sana kayak yang ngantuk banget gak bangun-bangun. Untung semalem gue dibantu buat bopong badan lo tuh yang bongsor" Ucap Taeyong panjang lebar

"Ma siapa? " Tanya Jeno

"Sama Kakek lu" Jawab Taeyong

"Hah? Kakek ke sini? " Tanya Jeno

"Iye. Gak bilang-bilang dia terus gak ngabarin juga tau-tau dah ada di sini"
Jelas Taeyong

"Tumben banget dah? Ada apa?" Tanya Jeno heran

"Tau dah. Kangen kali sama lu"

Jawab Taeyong sambil mengendikkan bahunya

"Terus beliau gak marah?" Tanya Jeno

"Gue bilang lo abis dari Haechan aja. Lo kecapean kuliah sama rapat himpunan padahal mah anjirt lah ngapelin bocah SMA" Ledek Taeyong pada Jeno

"Oh ya bagus-bagus" Cengir Jeno sambil mengacungkan ibu jarinya pada Taeyong sambil mengangguk paham.

Jeno lalu kembali lagi ke posisi baringannya seperti mencari posisi ternyaman untuk tidur.

"Bangunin gue jam 7 ya" Ujar Jeno lalu menutupi tubuhnya dengan selimut kembali lagi ke alam mimpi melanjutkan mimpinya yang terasa kurang bagi Jeno.

"Ye ye ye. Asal jangan kayak kebo aja tidurnya" Ucap Taeyong kesal lalu menutup pintu kamar Jeno.

*blam  pintu kamar Jeno pun tertutup rapat.


Sementara itu, di kediaman Papa Seo, terlihat Minhyung menggeliatkan tubuhnya setelah bangun dari lelap tidurnya semalam.

"Lho kok aku di sini? "

Tanya Minhyung kaget

"Oh Papa kali mindahin" Ujarnya lagi

"Lho Papa masih di rumah gak ya? " Tanya Minhyung langsung terburu keluar dari selimut yang menggelung tubuh mungilnya.

"PAPA" Teriak Minhyung

Tercium aroma masakan dari arah dapur, Minhyung tanpa babibu langsung menuju dapur.

"Papa" Minhyung memeluk papanya yang sedang memasak dari arah belakang

"Hmm dah bangun pangeran tidur" Ujarnya dengan nada menyindir

"Muach love you, Papa" Ucap Minhyung mencium pipi ayahnya

"Hmm hmm ada maunya ini" Ujarnya sambil berkacak pinggang lalu menoleh ke arah Minhyung

Kakak Mahasiswa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang