dua puluh lima

625 67 1
                                    

Mobil Jaemin telah pergi meninggalkan pelataran parkir. Sisa dirinya dan beberapa mahasiswa yang sepertinya baru saja sampai di kampus. Jeno memencet tombol remot kuncinya dan masuk ke dalam mobil.

Seseorang mengetuk kaca mobilnya dengan brutal saat Jeno hendak bersiap keluar dari sana. Ia mengernyitkan dahinya kesal dan membuka kaca jendela mobilnya.

"Apa sih Haechan? " Tanya Jeno galak.

"Jen hape gue ilang njir" Ucap Haechan terlihat panik dan gelisah.

"Beli lagi lah anjir" Balas Jeno malas.

"Bukan gitu ya anjir. Itu soft file gue banyak di sana" Ungkap Haechan sedikit merengek frustasi.

"Anjir lah. Dari mana tadi? Lo ke mana aja? " Tanya Jeno lalu keluar dari mobilnya.

Jeno dan Haechan berjalan dengan cepat keluar dari pelataran parkir mobil demi mencari ponsel Haechan yang hilang tadi.

"Tadi gue ke ruang foto copy kampus" Ujarnya sambil mencoba mengingat-ingat ke mana saja Ia pergi.

"Sebelumnya? " Mereka kini berada di ruang foto copy kampus dekat ruang belajar khusus mahasiwa. Mereka mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru di ruangan tersebut. Akan tetapi, nihil, ponsel Haechan tidak ada di sana. Haechan menggigit bibirnya gugup dan mulai khawatir.

Jeno yang hendak pulang harus mengurungkan niatnya ketika Haechan mengabarinya bahwa ponselnya telah hilang. Mereka keluar dari gedung kembali menuju area parkiran sembari Jeno menelpon nomor ponsel Haechan.
"Masih aktif, Chan" Ujar Jeno setelah mendial nomor temannya itu.

Raut wajah Haechan yang tadinya terlihat panik, sedikit berubah tidak terlalu panik saat awal Ia mengetuk kaca mobil Jeno dengan brutal.

"Bentar, gue coba telpon lagi nomor lu" Jeno kembali menelpon Haechan.

Di dering ketiga, akhirnya mereka mendengar suara. "Ya halo? " Sahut orang itu.

"Ini dengan siapa? " Tanya Jeno

"Ini siapa? " Tanya orang tersebut balik bertanya.

"Gue temennya yang punya hape itu" Jawab Jeno cepat.

"Oh Nojam namanya di sini" Ujarnya lagi membuat Jeno mendelik pada Haechan.

"Ini hapenya jatuh di sekitar sbux" Ujarnya lagi

Mereka bertukar pandang hingga Jeno akhirnya berkata "Ayo ketemu di sana. Namanya siapa? "

"Saya Doyoung. Doyoung Kim. Ini Saya lagi sibuk. Ke Seoul hospital aja" Ujarnya

"Oh begitu ya. Nanti kita otw. Mas nya gak nipu kan? " Ujar Jeno lagi.

"Enggak elah. Ngapain gue ngambil nih hape gue masih mampu lah ya beli hape 10 mah" Ujarnya kesal.

"Ke sini aja" Tambahnya lagi.

"Okay" Balas Jeno

/pip/

"Lu gak berasa apa pas hape lu jatoh? " Tanya Jeno

"Tau dah. Gue buru-buru, Jen. Takut telat masuk kelas. Jatah kelas gue udah abis" Ujar Haechan sambil mengangkat bahunya.

"Yaudah sana lo ambil" Ucap Jeno lalu menaruh ponsel di sakunya.

"Ih Jeno~ temenin" Ucap Haechan dengan mata membulat lucu mengamit lengan kekar Jeno.

"Aish jangan aegyo" Delik Jeno.

Jeno pun akhirnya mengantarkan Haechan menuju Seoul hospital di mana pria yang menemukan ponsel Haechan tadi berada.

Kakak Mahasiswa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang