Tangan itu bersalam menandakan kerjasama antara kedua perusahaan setuju atas kerjasama ini saling menguntungkan satu sama lain.
"I am happy to work with you Mr. Suppasit and you are very profitable for me!".
Mew tersenyum "You are also profitable for me!".
Meraka berbincang hangat namun Mr Beas bertanya "Who is this man?".
Mew mengalihkan perhatiannya dan menuju pada arahan dari Mr Beas dan ternyata manisnya yang sedang duduk manis dengan memakan beberapa cake dan makanan lainnya yang sudah mereka pesan tadi.
"She is my handsome and beautiful wife!" Mew berbicara dengan lembut mengusap Surai rambut Kana.
"Kenapa Miu?" Wajah itu menatap polos pada wajah tegas Mew.
"No baby! Teruskan habis ini kita pulang!".
"Jangan pulang dulu ih Miu. Kana belum selesai makannya. Nanti aja! Yah Miu!?".
"Iya sayangnya Miu!" Mew mengecup pipi bakpao itu tanpa memperdulikan jika dia masih dalam keadaan meeting bersama kliennya yang berasal dari Prancis.
Klien atau Mr Beas hanya tersenyum simpul ia sangat amat suka menatap keharmonisan dan kemesraan Mew ia jadi merindukan istrinya.
"Ah... then I'll excuse myself and once again thank you for your cooperation Mr Suppasit!".
"You're welcome!" Mew berdiri dan bersalam kembali kepada kliennya ini.
Setelah klien itu pergi Mew kembali duduk ditempatnya menatap wajah Kana yang sedang fokus makan sampai-sampai ia dilupakan.
"Miu kliennya Miu kok hilang? Sudah pulang yah?" Kana merasakan usapan lembut dari Mew ke pipinya.
"Sudah sayang! Kamu kalau makan hati-hati lihat sampai belepotan gini" Mew mengusap bagian bibir yang terkena noda dari makanan Kana dengan jempolnya setelah membersihkan itu ia jilat sampai habis.
"Ih Miu jorok! Kenapa dimakan" Kana menjauhkan kepalanya menggeleng dengan tangan masih membawa sendok dan garbu. Kana sangat lucu seperti anak kecil yang merengek karena makanannya habis.
Mew terkekeh gemas ia mencubit pipi bakpao itu hingga sang empu meringis "Miu ih sakit pipi Kana jadinya".
(Gemes banget sih gak kuat tolong😣)
Mew terkekeh lagi ia sangat gemas dan gemas kepada istrinya yang sedang mencebikkan bibirnya.
"Miu nakal Kana jadi ingin cubit dan gigit Miu" Kana memberengut kesal memalingkan wajahnya tidak menatap Mew.
"Miu jahat jahat! Kana gemes sama Miu mau Kana makan. Sebel ih!".
Mew tersenyum sampai giginya terlihat "Tidak-tidak Miu tidak jahat hanya gemas saja, sudah yah jangan marah nanti makanannya hilang!" Mew meraih dagu Kana untuk menatapnya.
Kana menatap wajah Mew dengan menerjapkan matanya yang bulat itu membuat Mew tak tahan.
"Mari makan kana nya Miu yang cantik dan gemas. Okay baby?".
"Otey Miu tampan" Kana mengangguk dan tersenyum senang sampai matanya menyipit dan gigi kelincinya yang terlihat.
"Miu coba ini rasanya enak!" Kana membawa sepotong cake itu didepan mulut Mew.
"Tidak sayang. Habiskan saja yah!" Mew menolak dengan nada yang lembut dan tersenyum bukannya tidak mau tapi Mew tidak suka makanan manis.
Senyuman Kana memudar seiring Mew menolaknya. Wajahnya langsung sedih dan menunduk. Mew Mew menghelang nafasnya "Hmm. Miu mau coba suapi ayo!".
Kana mendongak dan tersenyum senang lalu menyuapi Mew dengan senang hati.
Makanan yang Kana pesan sudah ludes dan hanya sisa jus yang sedang Kana minum tentunya.
"Sayang Miu ketoilet sebentar. Kana tunggu sini Miu tidak akan lama!".
Kana hanya mengangguk angguk ia masih sibuk dengan menyeruput minumannya.
"Boleh duduk disini?" Pria berperawakan tinggi dan tampan bertanya pada Kana yang sedang menopang dagunya.
Belum menjawab iya atau tidak pria itu sudah duduk dikursi depan Kana.
"Ih paman Kana belum bolehin paman duduk kenapa sudah duduk? Itu tempatnya Miu".
"Miu? Miu tidak ada disini jadi aku saja yang mendudukinya".
"Oh namamu Kana?" Lanjut pria itu menatap wajah Kana yang sedang memutar mobil mainannya.
Kana menatap wajah pria itu "Iya namaku kana, hihi!" Kana dengan menunjuk dirinya sendiri dan tersenyum manis.
Pria itu tersenyum gemas dan ingin meraih benda kenyal milik Mew tapi tangannya ditepis oleh seseorang.
"Don't touch mine!" Mew mengeram ia sudah mengeraskan rahangnya dan urat-urat lehernya bermunculan.
Pria itu meringis dan melepaskan tangannya dengan kasar namun sepertinya kekuatan Mew lebih kuat.
"Apa yang kau lakukan disini? Dan beraninya kau akan menyentuh milikku!".
"Oh dia milik mu? Ku kira dia masih single! Sorry!" Pria berucap santai namun matanya menatap tajam.
"Miu!" Mew menoleh ia dapat melihat Kananya menatapnya dengan mengeleng dan sendu.
Mew melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah baju dan tangan pria itu lalu mengendong Kana keluar restoran.
"Miu jangan berkelahi yah, Kana takut kalau Miu sakit!" Kana menangkup rahang yang masih mengeras itu.
"No sayang, Miu tidak akan berkelahi tapi jika kejadian seperti tadi terulang lagi, Miu tidak akan tahan sorry!" Mew mengecup kening Kana.
Kana menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Mew, aroma maskulin Mew candu baginya.
"Kana sayang Miu!" Kana memeluk erat tubuh kekar itu.
Mew tersenyum tipis ia mengelus punggung Kana dan fokus menyetir. Amarahnya saat ini sudah menghilang hanya mendengar suara lembut dari Kana rahangnya tak lagi mengeras dan uratnya tak lagi terlihat.
"You are mine and will always be mine!" Mew mengecup Surai lembut itu, Kana memerah merona semakin menambah kecantikannya.
"Miu!".
Mew terkekeh gemas mendengar tuturan malu dari Kana nadanya lucu seperti merengek.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomanceKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf