Mew memijit tengkuk leher Kana. Pagi-pagi sekali anak itu sudah berlari kekamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.
"Hiks. Miu— Hoek!" Kana kembali mengeluarkan isi perutnya.
Mew meringis sembari terus memijit tengkuk leher istrinya. Entah sudah beberapa kali Kana muntah tapi yang pasti isi perutnya sudah habis tak tersisa.
"Sudah? Masih mau muntah lagi," Mew membersihkan sudut bibir Kana yang terkena salivanya. Bibirnya pucat pasi.
"Engga. Gendong!" Kana merentangkan tangannya dan disambut oleh Mew.
Mew mendudukkan dirinya, menyelimuti tubuh Kana supaya tak terkena udara yang dingin. Ia juga menganti suhu ac menjadi hangat.
"Masih dingin hmm? Terus bagian mana yang sakit?" Tanya Mew memberi tepukan pada tubuh Kana.
Kana mengeleng lemah. Memeluk tubuh Mew saja sudah hangat.
"Pusing Miu."
"Astaga manisnya Miu. Sini Miu pijitin." Mew memijit pelan pelipis Kana.
Kana menutup matanya merasakan nyaman ketika Mew memijit pelipisnya.
"Kerumah sakit yah. Biar diperiksa" menyisir rambut Kana kebelakang.
Kana membuka matanya dan mengeleng ribut. Takut akan suasana rumah sakit, seperti film horor.
"Jangan kerumah sakit. Takut!" .
Mew menghentikan aktivitasnya, mengelus rahang Kana "Kenapa takut? Ada Miu!".
"Hiks... Intinya jangan Kesana" Kana meluncurkan airmatanya, memorinya mengingat bagaimana seramnya hawa rumah sakit apalagi saat malam hari dan hantu!
"Iya sayang, kita tidak akan Kesana" Mew mengecup mata Kana yang berair Membuat Kana menutup matanya.
"Kalau mau muntah lagi bilang yah!" Ujarnya kembali.
Kana hanya berdehem, ia masih pusing walau hanya sekedar untuk membuka matanya.
Lemas dan mual terus berdatangan dan masuk kedalam tubuhnya membuat sensasi tak enak badan menyelimuti.
Matanya tertutup sempurna, kantuk menyerangnya dan berakhir tertidur pulas didalam dekapan hangat sang suami.
"Manisnya Mew kasihan banget sih. Cepet sembuh yah manis!" Mew membenarkan posisi bersandarnya menjadi tertidur seraya membawa Kana kedalam dekapan hangatnya.
Mengecup pelipis, pipi bakpao dan juga bibir yang berwarna Cherry itu sebelum ikut memejamkan matanya.
Ia juga merasa kantuk, tadi ia jam tiga pagi sudah bangun karena tak menemukan si manis dan mendengar suara seseorang mual.
*****
"Kana mau minum coklat panas!" Girangnya diatas meja pantry.
"Sebentar yah Miu buatkan. Kamu diam-diam disitu jangan turun. Nanti jatuh!".
"Siap Miu!" Kana memberi hormat kepada Mew dan senyum manisnya terbit.
"Ini susu coklatnya" setelah beberapa menit menunggu akhirnya susu coklatnya sudah jadi.
Kana dengan mata berbinar-binar menatap segelas susu yang berada ditangan Mew.
Sebelum memberikan kepada Kana, Mew terlebih dahulu meniup-niup lalu memberikannya kepada sang istri.
"Enak hangat. Hehe!" Kana menghabiskan susu coklat itu dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomanceKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf