Mew berjalan mondar-mandir didepan meja besarnya yang berserakan istri keduanya yaitu berkas-berkasnya.
Ia meraih benda pipi itu mengontak antik lalu menempelkannya ditelinga nya dengan raut tak bersahabat.
"Cepat kau urus kembali laporan yang kau kumpulkan pada ku tadi, bagaimana bisa salah hah!" Bentak Mew dengan nafas memburu.
Untung saja si manis sedang tertidur pulas dikamar jadi dia tak terusik sedikitpun.
"Baik tuan! Maafkan kesalahan saya!" .
"Ck. Cepat!" Mew menutup sambungan telepon nya lalu melemparnya kesembarang arah.
Mew pusing sangat pusing, ia hanya meninggalkan perusahaan nya sebentar tapi sudah ada kekacauan sedikit. Mew tak suka walau hanya sedikit kesalahan karena mulai dari kesalahan yang kecil itu bisa menjadi besar jadi Mew harus benar-benar tegas.
"Fuck!" Mew berdesis ia benci kesalahan apalagi itu menyangkut pekerjaan. Ia paham jika manusi itu tak dapat dibilang sempurna, semua punya kesalahan masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dan Mew paham itu.
Telinganya mendengar suara ketukan pasti itu sekretarisnya dan dia menyuruhnya masuk.
"Kerjakan dengan benar!" Suara Mew terdengar rendah tak seperti tadi.
"Dan satu lagi apa jadwal hari ini ada meeting dengan klien?".
Sekretaris itu mendongak "Tidak ada tuan".
"Hmm. Pergilah"
Sekretaris itu mengangguk patuh pamit undur diri setelah mengambil berkas itu.
Sepertinya Mew akan mengerjakan berkas-berkas yang tinggal sebagian lalu setelah itu bermanja-manja dengan Kana.
Miu berjalan mengecup pipi dan bibir Kana setelahnya menatap wajah menggemaskan itu yang sedang tertidur dengan damai.
Hatinya yang tadinya menggebu-gebu karena emosi saat ini berubah menjadi hangat dan damai hanya melihat wajah Kana.
"Beautiful!" Satu kata keluar secara spontan dari mulut Mew memandang teduhnya wajah itu.
Tak dipungkiri bahwa wajah Kana cantik walau laki-laki.
Mew kembali mengecup, berjalan duduk dikursinya dan mulai mengerjakan berkas-berkas nya.
Kana menelusup masuk kedalam Pangkuan Mew dari bawah .
"Miu Kana mau dipangku!" Mew diam dia masih terperanjat.
Kana yang melihat Mew tak menjawabnya tak mengehentikan aksinya untuk duduk dipangkuan itu.
Membenarkan posisi duduk dan kepalanya mencari kenyamanan."Puk puk Miu!" Mew menurut ia menepuk-nepuk bokong kenyal tersebut.
Kana kembali tertidur pulas memeluk erat tubuh kekar suaminya. Mew mengelus punggung Kana.
"Gak laper? Mau makan nanti Miu pesanin sayang"
"Kana?"
Mew menundukkan kepalanya melihat wajah damai Kana yang kembali tidur.
Tangan kekarnya membelai pipi bakpao kesukaannya, semakin lama pipi itu semakin berisi dan Mew semakin suka karena bisa ia gigit sepuasnya.
"Miu! Jangan berhenti puk puk Kana Ndak bisa tidur!" Suara itu lirih dan Mew kembali menepuk pantatnya. Dia kira Kana sudah tidur tapi ternyata bangun hanya karena tangan Mew berhenti menepuk pantat berisinya.
*****
"Miu yang stobeli banyakin yah Kana suka!" Kana menarik ujung kemeja Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomantikKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf