Kana menatap keluar jendela mobil dirinya saat ini rindu pada sosok bocah laki-laki yang Minggu lalu tanpa sengaja bertemu dengannya.
Mew melirik sekilas lalu mengelus rambut Kana membuat sang empu terperanjat dan menoleh kearahnya "It's okay sweet. Nanti kita cari lagi!".
"Tapi nanti ketemukan Miu gavin nya?" Tanyanya tampak berkaca-kaca. Entah kenapa dirinya rindu pada Gavin mungkin karena anak itu sungguh lucu.
"Pasti ketemu, tapi sabar yah."
Kana mengangguk lalu kembali menatap jendela yang menampakkan gedung-gedung tinggi.
"Miu Miu berhenti!" Pekik Kana membuat Mew terkesiap menghentikan mobilnya. Untung saja tangannya sigap menempel dikening Kana jika tidak mungkin kening itu sudah benjol dan jalanan yang lumayan sepi.
"Kenapa hmm?".
"Itu, itu Kana mau itu!" Jari telunjuknya menunjuk kearah penjual gulali.
"Sebentar yah Miu pinggirkan mobilnya dulu"
Setelah mobil mew menepi, Kana berlari keluar menuju penjual gulali tersebut meninggalkan Mew yang berada dibelakangnya.
"Jangan lari-lari" Mew mencubit hidung mancung Kana.
"Kana mau gulali banyak-banyak!".
"Satu saja!" Kata Mew merangkul pinggang ramping Kana "Satu mana cukup Miu! Tiga yah!" Sembari menampakkan puppy eyes nya yang mana membuat Mew mengangguk lemah.
"Yeay!"
"Kana beli gulali tiga yah!" .
"Baik mohon tunggu sebentar yah!".
****
Kedua insan tersebut sedang duduk manis disalah satu cafe sembari menikmati santapan masing-masing.
"Umm. Enyakk!".
Mew menautkan alisnya, apakah seenak itu rasa gulali dengan bentuk yang beraneka macam?
"Apakah seenak itu Hmm?".
Kana menatap Mew dan memberi jempolnya "Iyaa. Kana suka, manis! Miu mau coba?".
"Boleh!" Mew membuka mulutnya menerima suapan dari kana.
"Enakkan?".
Mew mengelus dagunya, rasanya begitu manis! Apalagi sembari menatap wajah Kana. Uhh makin manis!
"Yah lumayan!".
"Mau lagi?" Kana menyodorkan sunduk gulali dihadapan mew .
"Tidak sayang! Habiskan yah!" Mew mengelus puncak Surai rambut Kana yang panjang itu.
Kana memamggut "Umm..."
Mew menyesap minumannya seraya menatap Kana yang sedang mengunyah gulali terakhirnya.
"Sudah habis!" Gulf seraya menunjukkan sunduk gulali yang kosong.
"Pintar!" Mew mencubit gemas pipi bakpao itu.
"Kana mau pesan minum boleh?" Tanya Kana menautkan kedua jarinya.
"Boleh. Mau pesan rasa apa?" Tanya Mew seraya memanggil waitress.
"Mau pesan rasa espresso!" Mew membulatkan matanya "Beneran mau pesan rasa ini? Nanti Kana tidak suka"
Kana mengeleng "No. Kana suka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomanceKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf