Mew mendudukkan tubuh Kana diatas ranjang hotel. Mereka baru saja sampai setelah perjalanan jauh menuju negara Tokyo dan akhirnya mereka sampai dengan selamat.
Kana terduduk lesu ia masih mengumpulkan nyawanya setelah terbangun dari tidurnya.
"Haus? Mau Miu ambilkan air sayang?" Mew seraya melepaskan jas kerjanya yang ia pakai cukup lama itu.
"Iyya mau Miu!" Mew menuangkan air kedalam gelas yang berada dinakas dan memberikannya kepada Kana "Ini sayang!".
Kana meneguk sampai habis memberikannya pada Mew "Sudah selesai Kana minumnya!".
"Miu mau mandi dulu yah. Kamu disini diam-diam!" Mew masuk kedalam kamar mandi membuat Kana mengangguk.
Kana menyenderkan tubuhnya dikepala ranjang dengan bermain boneka dan juga mobilnya mainannya yang tidak boleh sampai hilang.
"Cipa kenapa Miu lama mandinya? Kana kangen Miu!" Kana dengan menatap lesu boneka kesayangannya itu.
Sifa yang notabenenya adalah Boneka jadi dia diam saja karena dia benda mati tidak dapat bicara ataupun bergerak jika bergerak atau berbicara berarti ada setan didalamnya.
"Cipa lapar tidak. Mau Kana suapi?" Kana mengerakkan tangan dan kepala Sifa untuk mengangguk setuju.
"Oh cipa lapar yah! Sebentar aku cari makanan dulu buat cipa!" Kana beranjak dari duduknya namun tak meninggalkan Sifa ia gendong seperti layaknya bayi.
Kana menarik koper yang berukuran lumayan kecil dan membukanya dengan kesusahan karena tangan satunya sedang mengendong Sifa bonekanya.
"Cipa duduk disini dulu yah, Kana mau buka koper" Kana menaruh boneka bernama Sifa itu diatas sofa dan kembali pada koper yang berisi makanannya itu.
Kana membuka koper tersebut dan mengeluarkan isinya yang berupa banyak makanan ringan miliknya sendiri.
Kana meraih camilan biskuit. Dia duduk diatas sofa mengendong Sifa ala anak bayi lalu ia jejeli dengan biskuit bayi.
Mew yang baru saja keluar dari arah kamar mandi mengerutkan keningnya berjalan menghampiri istrinya "Apa yang kamu lakukan manis?".
Kana mendongak dan tersenyum "Sedang menyuapi cipa biskuit dia lapar katanya Miu!" Dan Mew mengelengkan kepalanya ia meraih tubuh Kana untuk mengendongnya.
"Dia Boneka Kana! Mana mungkin dia lapar?" Kana mengerucutkan bibirnya menatap wajah Mew yang juga menatapnya "Ih tapi Miu!".
"Tapi apa sayang? Hmm?" Mew menatap wajah Kana.
Kana mengeleng kepalanya membawa dagunya dibahu sang suami "Cipa lapar pokoknya Kana kasih makan jadinya! Kalau mati bagaimana?".
Mew mengelengkan kepalanya tak habis pikir "Dia boneka sayang bagaimana bisa mati? Jika dirinya saja benda mati!" Mew menghirup aroma dari tubuh Kana yang selalu membuat dirinya tenang.
"Uhmm? Oh iya Kana lupa Miu hihi" Mew membawa tubuhnya duduk disisi ranjang dengan Gulf yang masih menempel dibahu nya .
"Mandi yah? Kamu dari tadi pagi belum mandi" Kana membenarkan posisinya dan mengeleng "No Miu Kana tidak mau mandi! Dingin!".
"Kan bisa pakai air hangat sayang. Mandi yah. Nanti kita jalan-jalan!".
"Oh yah? Beneran Miu?" Mew mengangguk dan membenarkan rambut Kana yang menutupi wajahnya "Iya sayang! Mau mandi?".
"Mau mandi mau mandi!" Kana bersorak kegirangan ia melompat lompat diatas pangkuan Mew dan Mew malah tersenyum manis.
"Let's go mandi Miu!".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
Roman d'amourKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf