"Huaaa Miu jangan pergi hiks.." Kana menangis diatas lantai memeluk kaki panjang Mew suaminya yang hendak pergi dari rumah mereka.
"Jangan pergi, jangan tinggalin Kana sendirian huaaa..."
Mew dengan raut teduhnya berjongkok menyamakan tinggi dengan Kana nya "Shttt. Miu hanya pergi sebentar sayang habis itu pulang!" Mew menatap dengan khawatir wajah sedih Kana lalu memeluknya.
"Hiks tidak jangan pergi miu hiks... Kana mau sama Miu aja tidak mau sama yang lain!" Kana meninggikan intonasi suaranya, Mew yang sedang memeluk itu terlonjak.
"Kenapa Miu jahat sama Kana hiks... Kana kan cuma mau sama Miu..!" Kana menangis dan suaranya serak terbata bata.
Mew memeluk tubuh kecil Kana. Mew terlonjak ia merasakan panas pada tubuh Kana, ia sakit Mew.
Mew dengan cekatan mengendong tubuh Kana membawanya keatas masuk kedalam kamar mereka dengan segera menelfon dokter untuk memeriksa Kana.
"Hiks dingin Miu" suara parau itu memanggil nya dengan raut tak bersahabat.
Mew dengan cepat memeluk tubuh itu mendekap rapat rapat "Miu disini sayang. Jangan khawatir!" Suara Mew lembut seolah olah menyihir hati Kana untuk berdegup kencang.
Kana membawa kepalanya menelusup ke dada bidang suaminya hanya dan nyaman Kana suka itu "Kana nakal yah Miu?".
Mew menatap kebawah untuk melihat wajah manis Kana "No baby kamu tidak nakal. Bobo yah biar badannya menghangat!".
Kana tidak tertidur ia hanya diam merasakan pusing yang mendera dikepalanya dan efeknya membuat penglihatan Kana bergoyang-goyang.
"Maaf tuan Mew dokter yang anda minta sudah datang!".
"Suruh dia masuk sekarang!" Sergah Mew tanpa menatap kearah penjaga nya.
Mew menidurkan perlahan tubuh Kana diranjang dan menyelimutinya sampai dada "Semua akan baik-baik saja kalau Kana diam yah nanti kalau diperiksa okay baby?".
"Okay Miu!" Suara rendah itu membalas perkataannya sungguh rasanya hati Mew tak tenang dan sesak melihat Kana yang selalu aktif bergerak itu sekarang terbaring lemah dengan senyum manisnya tak pernah luntur di bibir pucatnya.
Mew mengecup kening Kana dan tersenyum "Miu akan selalu disini!".
Kana hanya tersenyum membalasnya tangannya di genggaman erat oleh mew.
Dokter dengan perawakan lumayan pendek dengan jas kedokterannya itu masuk dengan senyum simpulnya.
"Boleh saya memeriksanya?" Dokter itu sebelum memulai pemeriksaan nya ia meminta izin terlebih dahulu pada Mew .
"Silakan!" Mew berucap dengan khawatir raut wajahnya itu tak bisa membohongi.
"Dokter gak suntik Kana kan? Kana takut soalnya".
Dokter tersenyum menanggapi perkataan Kana "Tidak tuan, saya hanya memeriksa keadaan anda saja!".
Kana mengangguk dan membiarkan dokter itu memeriksanya sampai tuntas "Kana sudah siap tapi jangan Sampai disuntik yah!" Dia terlentang seperti pasrah kepada dokter tersebut.
Setelah selesai memeriksa dan memberi obat kepada Mew untuk ditebus di apotek dokter pamit undur diri.
Mew duduk disisi ranjang saat Kana memanggilnya untuk dipeluk dan puk puk walau tidak Kana suruh Mew sudah akan menghampirinya.
Kana menidurkan kepalanya didada Mew ia mendusel dusel membuat Mew gemas ia meremas bongkahan pantat kenyal Kana.
"Miu!".
"Hmm?" Mew berdehem seraya mengelus rambut halus Kana.
"Jangan pergi yah. Kana takut miu pergi!" Wajahnya tampak berkaca-kaca menatapnya, Mew kalah dengan wajah itu.
Mew mengecup kening Kana "Miu disini sayang! Tidak akan kemana-mana".
"Kamu jangan mandi dikamar mandi lama-lama jadi begini kan. Kamu sakit baby".
"Iya Miu sayang!".
Mew tertegun mendengarnya jantungnya meronta-ronta ingin keluar dari tempatnya. Wajahnya tampannya saat ini merah merona.
"M-minum obat dulu ayo habis itu tidur!" Mew mendadak gagap, suara Kana itu membuat Mew gila.
Kana menatap bingung wajah Mew "huh? Iya tapi bukannya makan dulu yah Miu!" Wajah itu menatapnya sangat dekat Mew mengalihkan pandangannya. bisa mati muda Mew jika lama-lama menatap wajah menggemaskan Kana.
"Yes baby, ayo turun makan dulu!".
"Ih Miu gendong, gendong!" Kana bergerak merentangkan tangannya minta di Endog.
"Gemes banget sih!".
"Kamu bikin Miu pengen makan kamu aja!" Suara rendah dan berat itu membuat Kana merinding disekucur tubuh nya.
"Ih jangan ngomong gitu Miu! Serem ih" Kana membekap mulut Mew dengan tangan kecilnya namun .
Krekk
"Hueee sakit!" Kana berteriak mengusap tangannya akibat digigit oleh Mew.
Mew tersenyum miring menatap gemas wajah Kana "Why baby? Are you okay?".
Kana mendengus kesal bibirnya mengerucut lucu "Sakit di gigit sama Miu. Ih Miu vampir gigit!".
Mew mendudukkan gulf disisi meja dapur dan menopang tubuhnya dengan tangannya menyelip disisi tubuh Kana.
Wajah mew mendekati wajah Kana lalu mengecup bibir itu bertubi-tubi membuat sang empu tak bisa berbicara.
"Stop. Stop!" Kana menjauhkan tubuh Mew darinya ia pengap karena tak bisa berbicara dan Mew yang terlalu membekap tubuhnya.
"Why?".
"Akhhh..." Mew yang berteriak kali ini rasanya sakit diarea lehernya karena digigit oleh Kana dengan tiba-tiba.
"Hihi. Gantian yah Miu tadi Miu yang gigit Kana!" Kana terkikik geli menatap wajah Mew yang menahan sakit.
"Oh ngelawan yah?" Mew menatap wajah Kana dengan tersenyum misterius membuat Kana menatapnya dengan takut tapi bingung itu semakin lucu dan menggemaskan dimata Mew.
"Kamu harus mendapatkan hukuman!" Mew berucap dengan nada rendah dan berat dan kepalanya yang semakin mendekat kearah Kana.
"Mphhhh..." Kana sebelum selesai berbicara Mew sudah membekap mulutnya dengan mulut Mew.
Kana terlonjak karena aksi Mew tiba-tiba menciumnya .
Ciuman itu semakin lama semakin panas.
Awalnya Mew melumat bibir ranum Kana dengan lembut tapi lama kelamaan lumutan itu menjadi rakus ia menyesapnya dan mengigitnya membuat Kana refleks membuka mulutnya yang sedari tadi tertutup rapat rapat.
"Nghhh..." Kana mengerang saat lidah panjang Mew melesat masuk kedalam rongga-rongga mulutnya.
Lidah panjang itu menelusuri setiap inci rongga mulut Kana. Lidah itu menyisir gigi Kana lalu membawa lidahnya bermain dengan lidah Kana.
Kana sudah menutup matanya dan meremas kuat rambut Mew.
"Mphhhh.." Kana mengeluarkan suara laknat yang bahkan Kana tidak tahu mengapa suara itu keluar tapi berbeda dengan Mew ia malah semakin memperdalam ciuman itu lidahnya membelit lidah Kana.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomanceKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf