Berhari-hari Mew lalui, kini menginjaklah kehamilan Kana yang ke tujuh bulan. Sifat bar-bar dan randomnya semakin menjadi.
Mew masih ingat betul dimana, Kana mengidam ingin mengajar seseorang, Mew tidak menuruti hal itu dan tidak akan.
Tapi bulan lalu dimana mereka sedang jalan-jalan ditaman menikmati indahnya sore hari dan juga sedang olahraga yang baik untuk kandungan. Tepat disaat itu ada ibu-ibu yang sedang kecopetan dan itu membuat Kana langsung lari mengejar preman tersebut.
Mew lengah dan langsung ikut mengejar istrinya, baru ia tinggal meminum air.
"Kana sayang. Astaga!" Mew berteriak, ia meninggalkan minumannya.
Berlari secepat mungkin untuk mengejar istrinya yang sudah menjauh tapi Mew masih paham betul istrinya sedang memakai baju warna apa.
"Sini kamu pencopet! Kana mau hajar kamu!" Kana berteriak.
Seperti tidak ada beban, Kana berlari secepat kilat mengikuti arah pandang preman dihadapannya.
Bahkan Kana lupa ia sedang hamil. Dan perutnya yang sudah membesar tapi tidak menghentikan langkahnya, malah semakin gesit.
Dibelakangnya suaminya sudah panik setengah mati. Sampai menabrak beberapa orang yang sedang berjalan.
"Sayang! Stop" Mew terus memanggil istrinya.
Astaga Mew hampir kehilangan nafasnya. Tapi jika ia beristirahat sejenak ia takut istrinya sudah menghilang.
"Huft. Astaga anak itu!" Habis sudah pernafasan Mew jika tak langsung berhenti. Ia memegang lututnya matanya fokus menelisik keberadaan istrinya.
Kana tidak lelah begitu saja, malah semakin gencar "Kamu jangan lari terus. Kana mau nangkap kamu!".
Preman membelah jalan, jarak diantara keduanya hampir sampai.
Wajahnya panik pasih, Kana terlalu gesit menjadi lawannya.
Calon ibu-ibu itu tak kenal rasa lelah sepertinya? Preman yang dikejar saja hampir lengah.
"Sini kamu! Ih.. Kana gemas mau hajar!" Kana menggigit bibirnya gemas. Tangannya begitu gatal.
"Berhentilah mengejarku sialan!" Preman berteriak dengan keadaan masih kejar-kejaran.
Nafasnya sudah ngos-ngosan, tapi Kana si manis itu tidak kenal ampun.
"Aih.. ndak bisa. Sini kamu!" .
Habis sudah, lelah begitu lelah hampir mati rasanya.
Kana langsung mencekal kerah baju sang preman.
Wajahnya yang gemas itu tampak begitu senang, senyum di bibirnya begitu manis.
"Haloo. Paman? Bagaimana lelah bukan?" Preman sempat meneguk ludahnya yang begitu susah untuk ditelan. Wajah Kana begitu menggemaskan memang! Tapi tidak dengan senyumannya itu menyeramkan.
Kerah bajunya dipegang begitu erat. tangannya mengepal kuat.
Bugh.
Bugh.
Kana membogem wajahnya dengan kencang. Pria semenggemaskan ini ternyata memiliki kekuatan begitu besar.
Rasanya wajahnya sudah benyok.
"Paman nakal. Tega sekali mencopet tas milik ibu!" Kana mengeram.
Wajahnya tampak menggemaskan tapi tidak dengan pukulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (END)
RomanceKisah tentang kehidupan Mew Suppasit bersama istrinya Gulf Kanawut. Gulf Kanawut pria cantik cenderung manis berstatus menjadi istri dari seorang CEO muda. Kisah ini akan menceritakan kisah sehari-hari Mew dan Gulf