05. Biang onar?

29.8K 2.2K 57
                                    

Bumi gonjang ganjing
Mukamu kayak anjing
-
-
-

Dengan kaki yang dihentak-hentakkan, Yuranne berjalan menuju ke kelas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kaki yang dihentak-hentakkan, Yuranne berjalan menuju ke kelas nya. Dia sangat kesal dengan perkataan Nathan tadi. Bukan, bukan kesal karena perkataan Nathan namun pemikirannya.

Memikirkan ucapan lembut Nathan, kemudian dia mematahkan ekspektasi nya dengan memanggilnya dengan sebutan orang-orangan sawah. Sungguh itu membuat kepala Yuranne mendidih.

Saat pandangannya beralih ke kiri ternyata Yuranne sudah sampai di kelasnya, dengan segera dia masuk ke kelas masih dengan kaki yang dihentak-hentak kan.

Teman-temannya yang melihat Yuranne terlihat seperti orang yang sedang kesal pun bertanya.

"Kenapa Lo, Ranne?" tanya Belinda.

"Kak Nathan ngeselin!!" seru Yuranne. Dengan rasa dongkol dia mulai mendudukkan dirinya pada bangkunya.

"Tadi itu ya, aku kan di tarik sama Kak Nathan buat ke Roftoop. Terus pas udah duduk, Nathan nyuruh aku duduk disamping dia. Pas aku udah duduk kalian tau dia bilang apa? Dia bilang aku kayak orang-orangan sawah!" cerita Yuranne dengan diakhiri nafas terengah-engah.

"Hah!?" seru mereka serempak, terkecuali Verlin. Dia hanya menampilkan raut muka tanda tanya nya.

"Apa yang Lo sebut tadi... Nathan?" tanya Alika pelan.

"Iya!"

"Yuranne.. sejak kapan Lo deket sama Nathan?" tanya Alika menatap Yuranne dalam.

"Sejak hari pertama aku sekolah,, aku ga sengaja nabrak dia dua kali dan dia suruh aku jadi babu nya!" ucap kesal Yuranne.

"Katanya sih sebagai bayaran karena aku udah lancang megang tangan nya," ucap Yuranne santai.

"Lo tau Nathan siapa?" tanya Verlin.

Alika dan Belinda terkejut mendengar pertanyaan Verlin, pasalnya ini kali pertama Verlin ikut campur dalam masalah seseorang.

Bahkan jika mereka menceritakan masalah mereka, Verlin hanya mengidikan bahunya dan berkata, itu bukan urusan gue.

"Tau, Nathan itu biang onar di Galaksa kan?" ucap Yuranne.

"Bukan." ucap Verlin

Yuranne sontak menatap Verlin penasaran.

"Dia bukan cuman biang onar sekolah,"

"Dia, lebih dari biang onar sekolah."

"Sebaiknya, Lo jauhin Nathan, Yuranne," setelah mengatakan itu Verlin langsung berdiri meninggalkan Yuranne yang masih fokus dengan pemikirannya.

"Apa yang dimaksud Verlin..?," tanya Yuranne pelan.

'Lebih dari biang onar sekolah.. ?'

* * *

Di taman, ada seorang gadis yang sedang duduk termenung memikirkan perkataan salah satu temannya tadi.

Dia Yuranne. Yuranne tidak tau mengapa dia masih memikirkan perkataan Verlin, hati nya seakan menolak dan membenarkan apa yang dikatakan Verlin.

Menolak karena Nathan tidak seburuk itu, dan membenarkan karena Nathan memang lebih dari pembuat onar.

Sungguh dia bingung dengan hati nya yang seakan menolak perbuatan Nathan untuk dibenci. Dia tidak mengerti, sangat sulit untuk dicerna oleh otak kecil nya.

Terlarut dalam pemikirannya, Yuranne sampai tidak menyadari ada seseorang yang duduk disampingnya.

"Apa yang Lo pikirin?"

Saat itu Yuranne langsung tersadar dan menoleh ke samping. Sedikit terkejut karena yang datang..

"Kak Nathan?" tanya Yuranne bingung.

"Ngapain Kak Nathan kesini?, mau nyuruh aku..?, jangan sekarang ya Kak, Please," mohon Yuranne dengan raut wajah memelas

"Gue ga pengen nyuruh Lo untuk saat ini," ucap Nathan.

Baru saja Yuranne tersenyum senang, perkataan Nathan membuat Yuranne lagi-lagi merasa dongkol.

"Tapi nanti, setelah Lo bilang apa yang lagi Lo pikirin," ucap Nathan.

Dengan menghela nafas lelah, Yuranne lalu melihat tepat pada mata tajam Nathan.

"Apa aku boleh nanya kak?" tanya Yuranne.

Tak mendapat respon dari Nathan, itu Yuranne anggap boleh.

"Kakak itu biang onar di Jakarta ya?" tanya Yuranne menatap Nathan ngeri. Lihatlah, Yuranne kita masih sangat lugu untuk mencerna ucapan Verlin.

Nathan yang mendapat pertanyaan seperti itu pun bingung, biang onar di Jakarta?

Menyadari raut wajah Nathan, Yuranne menjelaskan.

"Kata Verlin, Kakak lebih dari biang onar di Sekolah, aku bingung kalo bukan biang onar di sekolah, berarti Kak Nathan biang onar di Jakarta dong," jelas Yuranne.

Mendengar perkataan Yuranne, Nathan mulai mengeluarkan aura dingin nya, kepalan tangan Nathan mulai mengerat sampai kuku-kukunya menyetuh kulit telapak tangannya.

Masih dengan aura tajam, Nathan bertanya

"Apa lagi yang dibilang sama Verlin?" tanya Nathan menatap Yuranne tajam.

Yuranne tak menyadari raut tajam Nathan, dia terlalu sibuk dengan pemikirannya yang mengatakan, Nathan biang onar Jakarta menurutnya sangat pintar.

Langsung saja Yuranne mengatakan

"Pas Verlin bilang kayak gitu, dia langsung keluar kelas," jawab Yuranne.

Sudah selesai bergelut pikiran, Yuranne langsung berdiri lalu membersihkan rok nya.

"Udah ya kak, aku mau ke kelas," ucap Yuranne.

Belum sempat Yuranne berjalan, ada tangan kekar yang mencekal tangan lembut Yuranne.

"Jangan dengerin omongan orang, itu belum tentu bener, mereka cuman liat sisi negatif tanpa liat sisi positif nya,"

"Percaya sama gue Yuranne."

^^^^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^^^^^

Hallo nori's
Aku sekarang updated karena ada yang nerror haha.

Kira-kira NATHANNE perlu cast ngga nori's..?
komen aja yaa:>

Btw jangan lupa vote dan komen penyemangat nori's ( ◜‿◝ )♡

NATHANIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang