"Mulai sekarang, Lo harus jadi babu gue."
* * *
Ini kisah yang menceritakan tentang Bos dan sang Babu. Kisah tentang Nathaniel Johanes dan Yuranne Zannira.
Kesalahan yang tidak disengaja Yuran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disepanjang koridor banyak pasang mata yang menatap mereka. Sinis, iri, kagum semua menjadi satu.
Bisik-bisik samar terdengar, bahkan ada perkataan mereka yang membuatnya sakit hati. Sebab dari mereka banyak yang mengatakan, bahwa dia gadis murahan.
Murahan. Dia bahkan tidak tahu letak murahannya dari mana. Dia memang lebih dulu yang menyatakan perasaan, namun apakah itu bisa dikatakan murahan?
Menatap ke arah laki-laki yang menjadi pelindungnya. Terlihat sangat tampan, pantas saja banyak yang menatapnya sinis. Mungkin mereka tidak terima.
Tersenyum kecil saat menatap ke arah pangutan tangan mereka. Sangat terlihat perbedaan, sebab tangannya sangat kecil. Sedangkan tangan kekasihnya sangat besar.
Berhenti. Kekasihnya berhenti berjalan, melihat ke samping ternyata mereka sudah sampai di kelas nya.
"Masuk. Kalau ada apa-apa bilang sama gue." ucap Nathan sambil mengelus rambut kekasihnya.
"Iya kak. Aku masuk dulu ya," ucap Yuranne yang diangguki Nathan.
Belum sempat melangkah, tangan Yuranne kembali ditarik. Melihat ke arah Nathan dengan pandangan bertanya.
Nathan maju selangkah, menunduk guna menyamakan tinggi mereka.
Cup
"Semangat, sayang." ucap Nathan sambil menepuk dua kali kepala Yuranne. Nathan mulai melangkah pergi meninggalkan Yuranne yang masih membeku.
"O MY GOD, Yuranne. Lo dicium sama Nathan?" suara heboh itu mulai menyadarkan Yuranne. Melihat ke belakang, ternyata banyak pasang mata yang melihat adegan tadi.
Yuranne tersenyum canggung, "Kamu salah liat, Bel." ucap Yuranne sambil melangkah ke arah kursinya.
"Lo pikir gue katarak sampe ga bisa ngeliat adegan di depan mata gue?" sinis Belinda.
"Lo beruntung banget, Ranne." kagum Alika.
"Bener. Walaupun cuman di kening, tapi Lo bisa ngerasain bibir seksi Nathan!" seru Belinda.
"Lo.. udah pernah ciuman bibir belum?" tanya Alika yang dihadiahi jitakan oleh Belinda.
"Yuranne masih polos anjing, mana mungkin Nathan sebejat itu ngerusak kepolosannya." bisik Belinda yang diangguki Alika.
Saat masih mendengar perkataan mereka, Yuranne merasa tangannya ditarik dan mulai diseret. Yuranne melihat ke arah orang tersebut dan membola.
Itu, Verlin.
"Ver, kamu mau ngapain nyeret aku?" tanya Yuranne dengan nada yang agak ditinggikan.
Disepanjang jalan, Yuranne terus diseret sampai ke arah taman belakang. Verlin menatap Yuranne tajam.