31. Bayi Besar

17.9K 863 34
                                    

Si Bayi
-
-
-

Beberapa menit sudah terlewati, sekarang Yuranne dan Nathan sudah sampai di apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit sudah terlewati, sekarang Yuranne dan Nathan sudah sampai di apartemen.

Mereka sekarang sedang berada di sofa ruang tamu, dengan Yuranne yang menonton sembari memakan cemilan dan Nathan yang mendirikan kepalanya di paha Yuranne menghadap ke arah tv.

Nathan memandang ragu Yuranne, "Lo.. Lo masih penasaran gak sama gue?" tanya Nathan.

Yuranne mengangkat salah satu alisnya, "Penasaran. Tapi nunggu Kakak yang ngomong aja." ucap Yuranne.

Nathan tersenyum, "Lo masih bingung kan? Tentang apa pekerjaan gue?" tanya Nathan yang diangguki Yuranne.

Yuraanne langsung memusatkan perhatiannya penuh pada Nathan, begitupun Nathan.

Nathan melemahkan pandangannya, "Tapi.. Lo gak akan ninggalin gue kan, setelah tau pekerjaan gue?" tanya Nathan sambil menatap Yuranne.

Yuranne terkekeh geli, "Iya Kak. Aku Nerima Kakak apa adanya, tapi kalok pekerjaan Kakak mencuri, bandar narkoba dan sebagainya aku masih harus mikir-miki deh." ucap Yuranne.

Nathan menggeleng, "Bukan. Gila aja kerjaan gue kayak gitu." sanggah Nathan.

"Gue serius. Pekerjaan gue itu..." Nathan menjeda lalu menatap Yuranne ragu, "Petinju." usai mengatakan itu, Nathan langsung memejamkan matanya takut.

Yuranne terbengong. Petinju. Pantas saja badan Nathan sangat bagus walupun tertutup pakaian.

Yuranne menatap Nathan ragu, "Serius?" tanya Yuranne.

"Tuh kan, Lo mau putus dari gue karena pekerjaan gue? Gak boleh! Lo tau gimana usahanya gue buat Deket sama Lo dengan cara jadiin Lo babu. Lo pikir gampang ngeruntuhin rasa gengsi gue? Gak!" Nathan menyerocos tanpa henti, padahal Yuranne tak berniat mengakhiri hubungan mereka.

Yuranne menatap gemas pada Nathan lalu membekap bibir Nathan menggunakan telapak tangannya.

"Aku cuman nanya, sayang." ucap Yuranne.

Nathan merona dibuatnya, sebab Yuranne memanggilnya sayang. Tumben sekali.

Nathan memandang Yuranne, "Lo gak takut kan pacaran sama gue? Lo gak takut nanti gue mukul Lo? Lo gak takut nanti gue kasar sama Lo?" tanya Nathan beruntun.

"Engga, Kak. Tapi, kalau beneran Kakak mukul aku ya aku tinggalin lah. Dikira aku samsak tinju bisa seenaknya Kakak pukul." ucap Yuranne.

Nathan tersenyum, "Gak! Gue janji gak akan kasar sama Lo, Yuraanne. Serius! Lo pegang kata-kata gue." ucap Nathan dengan mantap.

Yuranne ikut tersenyum mendengar perkataan Nathan.

"Nanti gue ada tanding, Lo mau ikut gak?" tanya Nathan.

"Tanding tinju?" tanya Yuranne.

"Ya iyalah tanding tinju. Kalok tanding ranjang nanti, pas udah sah." ucap Nathan dengan senyum menggoda.

NATHANIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang