"Mulai sekarang, Lo harus jadi babu gue."
* * *
Ini kisah yang menceritakan tentang Bos dan sang Babu. Kisah tentang Nathaniel Johanes dan Yuranne Zannira.
Kesalahan yang tidak disengaja Yuran...
Kalo ketemu doi trus hati berbunga bunga, itu termasuk riba ga sih? - - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mentari malu-malu menampakkan sinarnya, membuat gadis yang masih bergelung di dalam selimut mengerjapkan kedua matanya dan perlahan mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.
Sekarang adalah hari Minggu, dimana seluruh pelajar libur bersekolah. Yuranne mulai bangun untuk membersihkan kasur nya.
Biasanya di hari Minggu, Yuranne membantu ibu nya untuk mengantarkan kue-kue pesanan.
Ya, Yuranne adalah orang yang biasa-biasa saja, tidak kaya dan tidak juga miskin, Ayah nya adalah pegawai kantor dan Ibu nya adalah pemilik toko kue.
Setelah selesai membersihkan kasur dan mencuci muka, Yuranne langsung keluar kamar nya untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Pagi Yuranne," sapa Ibu nya, Kirana Evanny.
"Pagi Bu. Ngomong-ngomong ayah dimana Bu?" tanya Yuranne.
"Ayah kamu lagi di teras ngeliatin burung-burung nya sambil ngopi tuh." jawab Ibu Kirana.
Yuranne mengangguk mengerti dan mulai memakan sarapan nya.
"Kamu sekarang mau nganter kue Ibu lagi?" tanya Ibu Kirana.
"Iya Bu, Yuranne hari ini ngga ada kerjaan. Lagian kan emang udah kebiasaan Yuranne hari Minggu nganter kue." jawab Yuranne.
"Siapa tau kamu pengen main ke rumah temen baru kamu gitu." jelas Ibu Kirana.
"Yuranne belum tau rumah temen-temen Yuranne Bu, nanti kalo diajak baru Yuranne kesana." ucap Yuranne.
Ibu Kirana mengangguk mengerti. Yuranne mulai menghabiskan sarapan nya dengan khidmat.
Saat sudah selesai sarapan, Yuranne langsung pergi bergegas mandi. Sudah selesai mandi, Yuranne memilih baju simple nya dan menyisir rambutnya untuk diikat kuda.
Sudah siap, Yuranne berjalan keluar menuju ibu nya yang sudah menunggu Yuranne.
"Ibu berangkat nya sama Yuranne aja sekalian." ucap Yuranne.
"Iya, Ibu bareng kamu, makanya ibu nunggu." jawab Ibu Kirana.
"Ya udah, ayo sekarang berangkat Bu."
"Iya, ayo."
Yuranne berjalan menuju teras. Ayah nya tadi sudah berangkat bekerja. Yuranne pun menyambar kunci motor yang bergantung. Yuranne mengeluarkan motornya dari garase, dan langsung tancap gas menuju toko kue ibu nya.
Saat sudah sampai, Yuranne turun dan mengikuti Ibu nya untuk mengambil kue untuk diantar pesanannya.
"Nah, ini kue kamu bawa nya hati-hati, bawa ke alamat yang sudah ada di kertas, kertasnya ada di dalem keresek kue nyaa," ucap Ibu Kirana.
