Ting... ada wa masuk
Pas dibuka isinya
"pesan ini telah dihapus"
Semudah itu aku dipermainkan
-
-
-"Lo diem atau,"
"Atau gue cium disini biar diem?"
Yuranne bergidik ngeri jika mengingat perkataan Nathan barusan. Setelah Nathan mengatakan itu, tak ada pembicaraan dari mereka. Yuranne yang diam karena ancaman laki-laki itu. Dan Nathan yang diam karena lelah.
Sekarang Yuranne sedang berada di sofa ruang tamu, dan Nathan masih disampingnya. Mereka diam, hanya tv yang memenuhi suara apart Nathan.
"Kak Nathan.. Ee, aku beneran nih Kakak suruh nginep?" tanya Yuranne ragu.
Nathan hanya memandang Yuranne tajam. Apakah gadis ini tak ada pekerjaan lain selain bertanya tentang itu?. Sungguh telinga Nathan panas.
"Lo beneran mau gue cium?" tanya Nathan santai namun dengan tatapan tajam.
Sontak Yuranne menggelengkan kepalanya cepat. Dan itu terlihat lucu. Mata nya melotot, kepala digelengkan dan rambut terikat cepol dua itu sangat lucu. Bahkan ujung bibir Nathan berkedut menahan gemas.
Yuranne langsung diam setelah mendapat ancaman yang kedua kali. Dengan kepala menunduk dan jari-jari yang bertautan. Sekali lagi seperti bocah yang sedang dimarahi.
Nathan tidak tega. Namun dia tidak berniat menjahatinnya, hanya mengancam. Itu pun ancaman yang enak. Batin Nathan.
"Jangan nunduk,"
"Nanti mahkota Lo jatuh."
Blush
Saat mengatakan itu Nathan langsung pergi menuju kamarnya. Meninggalkan Yuranne dengan pipi merahnya. Yuranne salting!.
"Woy babu!, Lo tidur disofa!!" seru Nathan saat meletakkan guling dan selimut.
Yuranne langsung tersenyum masam. Kan, tak ada yang bisa diharapkan dari Kakanda Nathan.
Nathan tidak akan pernah bersikap baik padanya. Apalagi lembut. Yuranne bersumpah jika nanti Nathan bersikap baik dan lembut dia akan pergi ke bukit dan berteriak. Aku suka Nathan yang sekarang!.
Setelah memikirkan itu. Yuranne langsung terlelap dari tidurnya dan bermimpi.
*****
Seseorang keluar dari kamarnya untuk mengambil air. Saat akan berjalan menuju dapur, pandangan nya tak sengaja menatap ke arah gadis yang sedang tertidur.
Dengan langkah pelan dia berjalan menuju ke arah gadis itu. Saat sudah sampai dia mulai berjongkok untuk mensejajarkan posisi mereka.
Ditatapnya lama gadis dihadapannya. Cantik. Itulah yang dipikirkan nya.
Dia tidak tau perasaan apa yang dimilikinya. Semua terasa abu-abu.
Dia, tak pernah merasakannya.
Tak pernah merasa setenang ini jika melihat orang selain gadis dihadapannya. Tak pernah merasa sebahagia ini saat melihat senyum orang selain gadis dihadapannya. Tak pernah merasakan jantung berdetak kencang saat berdekatan dengan orang selain gadis dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIEL
Fiksi Remaja"Mulai sekarang, Lo harus jadi babu gue." * * * Ini kisah yang menceritakan tentang Bos dan sang Babu. Kisah tentang Nathaniel Johanes dan Yuranne Zannira. Kesalahan yang tidak disengaja Yuran...