Jika ada pepatah mengatakan 'berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian-bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian' tapi rasanya yang versi dalam kehidupan Winter itu terbalik, atau mungkin Tuhan sengaja membuat Winter bahagia dulu bersama Jeno tadi dan baru menyuguhkan kesedihan sekarang.
Baru kali ini...
Winter melihat tatapan mata seperti itu dari teman-temannya, yang memandangnya dengan mata kecewa. Pikirnya, memang salah apa dirinya sampai mereka segitunya."Emang aku harus bilang semua tentang hidupku?" Ucap Winter setelah cukup lama berdebat dengan para sahabatnya.
"Ck enggak sih" Felix menyahuti sambil berdecak.
"Kalian juga pasti punya rahasia guys, like come on. Kenapa pada lebay sih sekarang" sambung Winter yang merasa dirinya tak salah.
"Felix! Aku gak pernah tahu dan gak mau tahu juga kamu udah tidur sama cewek siapa aja"
"Jihoon! Aku gak pernah tahu dan gak mau tahu juga tentang masalah percintaan kamu. Kalau kamu cerita aku pasti dengerin, tapi kalau enggak juga gapapa"
"Sunghoon!! Aku gak pernah tahu dan gak mau tahu masalah hidup kamu, masalah keluarga kamu. Sama, kalau kamu cerita aku dengerin kalau enggak juga gak masalah"
"Terus kamu Karina! Aku gak pernah tahu dan gak mau tahu yang kamu lakuin barusan bener-bener ke toilet atau kemana, aku~"
Winter mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya. Karena menurutnya, hal yang Winter lakukan juga bukan apa-apa, tidak sampai meragukan mereka.
"Gw tadi pergi ke kamar loe" ucap Karina, yang sedikit mengejutkan baik bagi Winter maupun yang lain.
"Ngapain kamu ke kamar aku? Aku kan udah bilang aku gak suka ada orang masuk ke kamar aku"
"Jangan bilang~"sahut Winted dengan suara yang kecil.
"Iya, gw yang ngasih tahu pacar loe tentang semuanya" balas Karina.
"Kenapa Karina? Kenapa?!" Winter yang kesal sampai memegang bahu Karina dan menatapnya tajam.
"Kok kamu jahat sih sama aku" sambung Winter yang kemudian menangis, sama seperti Jeno ketika marah Winter cenderung menangis.
"Ya dia nanya, gw jawab apa adanya" balas Karina santai.
Winter lalu mendorong pelan tubuh sahabatnya itu, ia menyingkirkan tangan bersihnya dari Karina yang menyebalkan malam ini.
"Kamu bilang apa aja?" Tanya Winter.
"Ya bilang kalau mantan loe masih suka sama loe, dia juga ngehubungin loe, dan kue yang loe makan bareng sama dia tadi pemberiannya" jelas Karina.
"Kenapa kamu kasih tahu dia Na? Apa kamu tahu, aku juga gak tahu itu pemberian dari bajingan itu, makanya aku simpen notenya karena aku pikir itu dari Jeno, dan karena itu aku makan bareng dia juga sbg bentuk menghargai" sambung Winter dengan penjelasannya, dengan suaranya yang bertegar sambil menangis terisak-isak.
"Punya hak apa kamu tiba-tiba ngomong ke Jeno dengan ke SOK tahuan kamu itu" tambah Winter.
"Ya kalaupun bukan gw, dia juga bakal tahu juga" sahut Karina membantah.
"Ya itu urusan ku Karina!!" Bentak Winter yang kesalnya sudah diujung tanduk.
Winter pun mengusap air matanya, "mending kamu pergi sekarang! Aku lagi gak mau lihat kamu" ucapnya sambil memalingkan muka dari Karina.
Karina lalu maju mendekati Winter, ia lalu membisikkan sesuatu ke telinga kiri Winter.
"Jadi loe lebih belain pacar loe yang idol itu dibanding gw, oke fine" bisiknya, setelah itu Karina pun beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA HIDUP DI BUMI 1 [JENO × WINTER] END 💨
FanficJudul sebelumnya: Time Of Our Life HIDUP - PERSAHABATAN - PERCINTAAN - MIMPI Cerita Winter yang memiliki kekasih idol seperti Jeno Start:29 Maret 22 Highest Ranking 💚 aespa 💚 dispatch 💚 nctdreamff 💚 kehidupan 💚 straykidsff 💚 enhypenff 💚 karin...