Sampai detik ini Pulau Jeju masih menjadi tempat rehat terbaik bagi Winter. Untuk apapun itu, untuk kesedihan apapun, untuk rasa sakit apapun, tapi juga untuk rasa kebahagiaan apapun pilihannya tetap jatuh pada pulau Jeju.
Dimana disini dia bisa melihat laut yang luas, setiap melihat pemandangan seperti ini dalam hatinya Winter juga berharap bisa memiliki hati yang lapang serta legowo jika suatu hari dihadapkan ombak atau bahkan badai yang dapat memporak-porandakan hatinya.
Dimana disini dia bisa menghirup udara segar, walau kadang sedikit rasa amis jika ada nelayan yang baru datang bersama segerombolan ikan yang mereka tangkap. Hal itu juga dapat membuka mata hati Winter, bahwa seindah apapun dunia pasti ada titik dimana ia ingin muntah karena muak oleh amisnya perilaku orang-orang munafik disekitarnya.
Dimana disini dia dapat melihat langit yang cerah, tapi bisa saja ditinggal berkedip kemudian berubah menjadi mendung yang siap menurunkan airnya. Seolah langit dibuat menangis, agar manusia sadar kalau hidup bukan melulu soal bahagia. Harus siap jika sewaktu-waktu diguyur hujan. Namun jangan bersedih karena tak selamanya hujan hanya membawa kesedihan, tapi tanpa kita sadar bahwa sebenarnya turunnya hujan itu untuk menyuburkan hati yang kemarau. Seperti tanah yang tandus, buka yang layu, hewan yang kehausan, semua bisa merasa gembira setelah hujan turun.
Dimana disini dia bisa melihat burung terbang bebas sambil berkicau, bercengkrama dengan sejenisnya, tanpa manusia tahu mereka sedang membicarakan apa. Membuat Winter mengerti bahwa semua omongan buruk tentangnya tidak sebegitu penting, anggap saja suara mereka seperti kicauan burung yang terlihat seperti tengah bernyanyi--walaupun tentu jelas jauh lebih indah suara burung--cukup dengar dan berlalu begitu saja ketika para burung berterbangan lagi, berpetualangan di atas langit sana. Atau setidaknya anggap mereka yang mengomentari hidupmu adalah kamu yang tidak mengerti apa arti dari kicauan burung tersebut, tidak mengerti mereka tengah membahas apa. Karena terkadang menjadi seseorang yang seolah bodoh, tidak mengerti apa-apa bisa hidup lebih tenang karena tak sibuk menjadi sok pintar hingga dengan enteng perkataanmu menyakiti hati mereka yang luka sebelumnya saja belum kering.
Jika tidak bisa mengobati luka tersebut, maka jangan membuat luka itu semakin lebar dan mencoba menekannya. Tidak ada rasa selain perih, meringis kesakitan dalam benak yang sendiri.
Winter menarik napas dalam-dalam untuk menghirup udara segar tak berpolusi ini, udara yang menentramkan hati, tak seperti udara di Seoul yang menyesakkan. Kedua tangannya ia lentangkan, seperti sayap burung atau angsa cantik yang bersiap untuk terbang menikmati kebebasan yang hanya ada diangan.
Hari ini Winter sedikit merasa lega, karena perasaan rindu yang selama ini tertahan akan segera ia lepas. Begitu melihat sosok Jeno, dirinya tak akan sungkan memeluknya seerat mungkin, sampai lelaki itu bisa merasakan apa yang selama ini mengganggu pikirannya.
"Winter!!" Seseorang dengan suara berat memanggilnya, kadang jika diperhatikan, didengar dengan seksama, suara Jeno terdengar mirip seperti suara bapak-bapak.
Begitu mendengar suara Jeno memanggilnya, benar saja gadis itu melakukan apa yang ada di benaknya tadi. Jeno yang tengah berjalan menghampirinya pun ia susul dengan langkah yang lebih cepat. Winter pun berlari, seperti seseorang yang tengah berenang dan hampir kehabisan oksigen. Kesulitan bernapas memang tidak pernah nyaman, namun begitu badannya memeluk tubuh Jeno seketika ia bisa bernapas lega meski masih terengah-engah sedikit.
Melihat gadis itu berlari mendekatinya dan langsung menyambut kedatangannya dengan pelukan, membuat mata Jeno terbelalak. Namun dirinya tak menolak, melainkan pasrah berada dipelukan Winter dan ia hendak membalas pelukan yang hangat ini juga. Sampai saking kerasnya tubuh Winter mengenai tubuhnya, topi hitam yang Jeno gunakan sampai terjatuh di papan kayu yang berjajar rapi nan kokoh yang sedang mereka jadikan pijakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA HIDUP DI BUMI 1 [JENO × WINTER] END 💨
Hayran KurguJudul sebelumnya: Time Of Our Life HIDUP - PERSAHABATAN - PERCINTAAN - MIMPI Cerita Winter yang memiliki kekasih idol seperti Jeno Start:29 Maret 22 Highest Ranking 💚 aespa 💚 dispatch 💚 nctdreamff 💚 kehidupan 💚 straykidsff 💚 enhypenff 💚 karin...