PAGE 54

53 13 5
                                    

"Udah Jeno biar tidur dirumah aja, kan ada bibi Kang yang bisa ngerawat. Biar Taeyong hyung, oppa yang urus. Terus nanti juga orang tua Jeno oppa kabarin" ujar Doyoung dengan tegas.

Begitu mendengar itu Winter langsung memeluk kakaknya dengan air muka bahagia, bahkan matanya juga berkaca-kaca karena terharu. Ia selalu baru sadar bahwa kakaknya sangat baik padanya.

"Oppa gumawo, aku gak tau lagi tanpa oppa" kata Winter dalam peluknya, dengan suara sedikit terisak.

"Iya, sama-sama. Buat apapun itu, selalu terbuka sama oppa ya!" Balas Doyoung diikuti dengan senyum manisnya, sambil mengelus lembut rambut Jeno.

Winter kemudian melepas peluknya, ia lalu merangkul Jeno untuk membantu lelaki itu berdiri. Mereka berdua berpamitan dengan Doyoung, yang tidak datang sendirian melainkan dengan teman kelas sewaktu SMA yang sekarang menjadi detektif yaitu kak Taehyung. Doyoung sengaja membawa temannya itu untuk menangani kasus yang menimpa adiknya.

Kemudian Winter bersama Jeno pergi keluar rumah, dimana disana ada mobil keluarga Winter lengkap dengan supirnya.

"Ayo jalan pak!" Seru Winter dengan ramah, sambil mengelus kepala Jeno yang tidur di atas pangkuannya, bahkan kekasihnya itu masih memakai selimut dari kamarnya. Sejak tadi hingga sekarang badan Jeno masih panas, meski tidak lagi menggigil.

Sementara itu, tak lama dari kepergian mobil yang ditumpangi Jeno dan Winter. Disusul Doyoung dan Taehyung sambil menyeret Taeyong, yang langsung dimasukkan ke dalam mobil dengan kesal. Disitu, sejak tadi Doyoung sudah mengepal tangannya ingin memukul Taeyong. Tentu dirinya sangat kesal, melihat temannya sendiri yang melakukan hal jahat kepada adiknya.

Tapi Taehyung berusaha sebisanya untuk menghalangi Doyoung, karena Taehyung tak ingin Doyoung malah ikut tersandung masalah yang sebenarnya bisa ditahan. Taehyung memaklumi sikap marah Doyoung, tapi kalau saja Taehyung membiarkan sahabatnya itu menyentuh Taeyong dengan pukulannya, maka Doyoung akan tambah kesal karena mendapat masalah balik.

"AKU GAK HABIS PIKIR KAMU NGELAKUIN INI HYUNG!! AKU HERAN, KOK KAMU TEGA?! KOK KAMU TEGA JAHATIN ADIK AKU YANG POLOS ITU!!??. GAK ADA GUNANYA KAMU NGELAKUIN INI, BUAT APA?!!" bentak Doyoung di dalam mobil, saking emosinya bahkan mata serta telinganya memerah. Ini juga kali pertama Taehyung melihat Doyoung semarah ini, apalagi ini menyangkut adik kesayangannya.

Namun bukannya menjawab, Taeyong malah tertawa keras seperti tadi. Sepertinya kotak tertawa Taeyong stoknya banyak, hingga membuatnya seperti orang gila. Mendengar dan melihat tawa Taeyong semakin membuat Doyoung naik darah, hingga tak sadar dirinya lepas kendali dan menampar pipi kanan Taeyong cukup keras sampai memerah.

Taeyong langsung terdiam karena terkejut, matanya menatap kosong sesuatu di depannya. Doyoung yang masih kesal menampar pipi Taeyong yang sebelahnya, bahkan lebih keras. Lelaki itu kembali terdiam dengan tatapan kosong.

"Kesurupan setan apa sih?!!" Celetuk Doyoung yang kemudian menjambak rambut Taeyong dengan bar-bar, ala emak-emak kompleks.

"Keseeelll banget aku lihat mukamu!!" Lanjut Doyoung bahkan sampai berdiri di dalam mobil, menyerang Taeyong. Tapi Taehyung langsung menariknya untuk mencegahnya.

❄❄❄

Setibanya dirumah mereka berdua langsung disambut bibi Kang, yang mempersilahkan Jeno untuk tidur di kamar tamu. Karena masih sangat lemas, Jeno hanya bisa berbaring di tempat tidur sementara bibi Kang menyiapkan minuman herbal dan kompres.

Jeno masih terlelap sejak di dalam mobil, bahkan menuju ke kamar tamu inipun Jeno dibopong oleh pak supir. Sementara itu, Winter lanjut pergi ke kamarnya dan merebahkan badannya.

CERITA HIDUP DI BUMI 1 [JENO × WINTER] END 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang