05

1.6K 35 3
                                    

Part 5
**********

Setelah aku puas! membuatnya menggelepar-lepar kenikmatan, serta kontolnya sudah ngaceng maksimal. Kini aku telah berdiri mensejajarinya, memandangi wajah Lesmana horny habis. Terlihat memelas menahan. Aku sudah tak peduli lagi. Milikku pun sudah ngaceng maksimal dan aku ingin menuntaskannya. Menuntaskan segala hasratku yang kian membara, menggelora dalam jiwa. Aku harus melampiaskannya. Ha ha haa,,,

"Ap, apa yang,,, akan kau lakukan Yul?. Aku mohon, aku mohon, jangan lakukan itu padaku! Yul,, aku mohon...."  karena aku membuka kedua kakinya. Ngangkang. Sembari ku tepuk pantatnya yang sekel. Oh,,, shit. Oh... my God.

"Aku moh, mohon Yul, jangan laku, kan,,, itu,,," rintihnya memeles penuh permohon. Tak ku hirauan permohonan.

"DIAM!. GAK USAH BANYAK BACOT." bentakku emosi. "Nikmati saja sayang. Nanti kau juga bakal ketagihan, hmmm,,," suaraku melunak. "Ouhh,,, ouhhh,,, hmmm..." entah sudah pada kemana pakaianku. Rasanya jiwa ragaku telah dipenuhi oleh nafsu birahi yang meluap-luap. "Chuhhhh,,," ku meludah, banyak. Lalu ku balurkan pada senjataku yang sudah ngaceng maksimal. "Saat kau rasakan pembalasan Lesmana. Nikmatilah. Kau pasti akan suka, akan ketagihan. Aku suka tubuhmu. Aku mengagumimu Lesmana. Kau terlalu angkuh, sombong. Seakan kau jijik melihatku. Tapi, sekarang kau akan merintih. Nikmat. Dan,, kau,,, akan membusuk disini, dengan binatang-binatang dihutan ini. Ha ha ha,,," aku terkekeh.

"Hmmmm,,, ouh! shit, ouhhh,,," ku sentuhkan kontolku dipantatnya. Lesmana sudah tak berkutik. Melawanpun percuma. Senjataku telah basah oleh ludahku, nampak mengkilap dan mengacung. Siap ku hujamkan....
####$$$###

CINCIN KEHIDUPAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang