01

35.3K 3.1K 84
                                    

Brak !

"Oh Tuhan, kamu mengejutkan ku! Apa yang terjadi ?!" Tanya teman Jo saat pria muda ini menghentakkan kasar kursi di dekat temannya.

"Vian.. aku ingin menghilang dari dunia ini" Jo menyandarkan kepalanya di dinding cafe.

"Apa ? Ada masalah apa lagi di kantor ?" Tanya teman Jo yang saat ini sibuk menulis hasil penjualan cafe karena dia pemilik cafe tersebut.

"Apa kamu punya racun, tolong racuni saja aku tapi dengan hidangan yang enak.. buatkan aku makanan terbaik mu" ujar Jo.

Vian menghela nafasnya berat.
"Ya, aku bersedia saja teman tapi aku belum mau membusuk di penjara" jawab Vian.

Jo melihat Vian lalu mendorong kursi Vian.
"Argh! Apa lagi.. kamu tidak serius kan ?" Vian menatap Jo kesal.

Keduanya saling bertatapan.
"Jo.. jangan membuat aku mengusir mu dari sini, katakan ada masalah apa ?"

"Ugh..." Wajah Jo berubah sedih.

"Apa ?! Apa yang terjadi ?! Kamu di pecat ?" Tanya Vian.

"Seseorang melamar ku"

Vian mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Un, ya aku mengerti kamu bisa mengandung tapi dalam konteks ini.. hanya aku dan orang tua mu yang tau jati diri mu itu.. maksudnya kamu benar-benar di lamar ?"

"UMm.. benar-benar di lamar oleh bos di kantor ku" Jo mengangguk.

"Heh!! Serius ?!" Vian tidak percaya kalau bos Jo melamar temannya ini.

"Aku serius, aku juga sudah mengatakan kalau aku punya jenis kelamin sama sepertinya dan gilanya dia tau kalau aku salah satu dari sekian orang yang bisa hamil, aku mencoba membantah tapi dia berhasil menemukan arsip rumah sakit ku.. Huu, aku ingin mati saja!" Jo membenturkan kepalanya di dinding cafe.

"Hei...Hei.. hentikan itu" Vian menahan kepala Jo.

"Jadi kamu tidak mau menikah dengannya ?" Tanya Vian.

"Tentu saja !! Siapa yang mau menikah dengan pria perfeksionis sepertinya ?! Ini itu tidak boleh cacat.. kamu tau, debu di sepatu ku pun dia bisa melihatnya !! Kalau serumah dengan dia, aku bisa sebening porselen dan setertib lalu lintas, kamu sendiri tau makan ayam memakai tangan itu hal paling enak sejagat raya dan membiarkan kamar sedikit berantakan itu hal yang biasa bagi manusia normal !"

Vian menahan kedua pundak Jo.
"Dengar teman, aku tau kesulitan mu.. tapi kalau memang kamu tidak mau, kamu bisa menolaknya"

Jo balik menyentuh kedua pundak Vian.
"Tidak semudah itu, dia bahkan menyuruh ku untuk mengakhiri hubungan dengan orang lain"

"Benarkah ? Jadi kamu berhenti bertemu dengan senior masa kuliah mu itu ?"

Jo mengelengkan kepalanya.
"Tidak akan, senior adalah senior dan bos adalah bos.. sekarang bantu aku memikirkan cara untuk mengakhiri semua ini ! Aku tidak mau menikah dengannya!"

"Hum.. " Vian terlihat berpikir.
" ..aku tau tempat makan ceker ayam yang baru buka"

Jo terlihat bingung.
"Apa hubungannya ?" Tanya Jo.

Vian tersenyum.
"Ajak bos mu makan di sana, makan lah dengan rakus.. dia pasti tidak suka melihat cara mu makan, dia akan berpikir ulang untuk menikahi orang jorok"

Jo langsung menepuk lengan Vian.
"Ide bagus! Terima kasih teman !"

"Tidak jadi masalah, berjuang lah membuat bos mu jijik!! Semangat teman!"

"Yah! Semangat aku!"

.
.

Bersambung ...

Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang