Saat di perjalanan, Jo bisa melihat persimpangan jalan antara ke rumahnya dan jalan lain.
"Pak, rumah ku kearah-"
"Apartemen ku dekat, rumah mu cukup jauh.. kita bisa sakit kalau pergi ke rumah mu dengan pakaian basah" ujar Ari memotong kata-kata Jo.
Jo tersenyum kaku.
"I-iya pak" jawab Jo.Setelah 10 menit, mereka berdua tiba di apartemen Ari. Sejujurnya Jo sudah pernah ke apartemen Ari yang dulu tapi sebulan yang lalu Ari baru pindah jadi ini pertama kalinya Jo berkunjung ke apartemen baru milik Ari.
Mereka naik lift ke lantai 15.
Setibanya di lantai tersebut, Ari terang-terangan memperlihatkan password apartemennya pada Jo."Kadang aku lupa membawa berkas ku di kantor jadi kalau ada yang tertinggal antar kan saja kemari.. kalau pun aku tidak ada, masuk saja dan taruh di atas meja ruang tamu.. sekretaris Jo ingat kata sandinya kan ?"
Jo tersenyum penuh keraguan.
"Ingat pak" jawab Jo."Bagus lah.. silahkan masuk"
"Permisi" Jo melangkah masuk mengikuti Ari, sama seperti apartemen lama semua barang tersusun rapi.
Bahkan sepatu di lemari Ari berjejer sesuai warna, ukuran besar dan kecilnya. Tak hanya itu, saat Jo melepas sepatunya dan berganti dengan sendal rumah, Ari dengan sigap merapikan sepatu Jo agar tidak berantakan.
Ari mempersilahkan Jo untuk duduk tapi Jo tidak mau, dia takut membasahi sofa mahal Ari jadi lah Ari menyuruh Jo duduk di bar mini miliknya dengan tempat duduk terbuat dari kayu.
"Tunggu lah sebentar.. ku ambilkan handuk"
"Terima kasih pak" Jo menunduk singkat.
Saat Ari pergi, ponsel Jo tiba-tiba bergetar. Dia melihat pesan dari seniornya yang ternyata merasa khawatir Jo tiba-tiba pergi.
Dia bertanya apakah Jo tidak setuju dengan gadis pilihannya ?
Melihat pesan dari seniornya perlahan air mata Jo jatuh, dia membalas pesan dari seniornya.
"Jangan khawatir kak, aku benar-benar pergi meeting.. siapa bilang aku tidak setuju dengan pilihan kakak, dia 100% cocok dengan mu.. sekali lagi selamat ya"
Tangan Jo bergetar sampai akhirnya dia berani mengirim pesan itu. Beberapa detik kemudian, satu pesan masuk ke ponsel Jo.
"Jo, ku harap kamu menemukan orang yang kamu cinta dan hidup bersamanya.. maaf, satu tahun ini aku jarang meluangkan waktu ku bersama mu"
Melihat pesan seniornya, Jo tidak kuat menahan air matanya. Dia membalas pesan sambil sesenggukan, Jo mengucapkan terima kasih untuk waktu yang seniornya berikan dulu, Jo merasa bahagia.
Ping.
Jo membuka balasan pesan dari seniornya.
"Berbahagia lah selalu Jo, kamu teman terbaik ku"Melihat kata 'Teman' dada Jo semakin sesak.
"Huhu.. Huuu!" Jo menangis sembari meremas baju di bagian dadanya.Ari datang membawa handuk juga pakaian ganti untuk Jo, dia bisa melihat Jo menangis sesegukan.
"Apa yang terjadi ?" Tanya Ari.
Jo berbalik lalu memeluk Ari erat.
"Pak.. hiks.. bisakah.. bisakah.. aku tidur dengan mu.. hiks.. bapak suka aku kan, jadi.. hiks.. jadi, tidur lah dengan ku!""Apa maksudnya itu sekretaris Jo ?" Ari mendorong pelan tubuh Jo lalu menatap wajah Jo yang sudah penuh air mata.
"Huu.. aku tidak tau, tapi dada ku sangat sakit.. tolong aku! Huu.. tolong hapus rasa sakit ini ! Rasanya sangat menyiksa ku!"
Melihat Jo menangis, Ari langsung memeluk erat Jo.
"Mari hapus rasa sakit mu sekretaris Jo".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)
RandomMenghadapi bos yang super perfeksionis membuat tenaga Jo terkuras habis hanya untuk pura-pura bersikap baik dan patuh pada perintah atasannya ini tapi hal mengejutkan membuat kehidupan Jo berubah drastis.