Jo dan Ari pergi ke kantor bersama, sejujurnya ini bukan hal aneh lagi karena memang sebagai sekretaris, Jo sering ikut kemana pun Ari pergi.
"Pak, hari ini anda ada jadwal pertemuan bersama pemimpin perusahaan L&U dan ada rapat bersama beberapa desainer untuk membahas siapa model yang akan anda setujui nanti.. lalu.. " selama berjalan, Jo terus menjelaskan jadwal padat Ari hari ini tapi saat mereka di depan pintu ruangan Ari, Ari langsung berhenti berjalan.
"Ada apa pak ?" Tanya Jo bingung.
Ari berbalik menatap Jo.
Dia melirik sekitar lalu menyuruh Jo mendekat.
"Iya ?" Jo masih terlihat bingung.Tanpa di duga, Ari tiba-tiba menarik leher Jo lalu mencium Jo.
Deg!
Mata Jo membuat, dia berusaha melepaskan diri dari Ari terlebih mereka ada di kantor, Jo takut salah satu karyawan atau OB lewat."Mm! Mm!!" Jo memukul pelan dada Ari tapi pria ini tidak mau melepas pangutan bibir mereka.
Ari mendorong Jo masuk ke dalam ruangannya, lumatan demi lumatan Ari lakukan hingga akhirnya Jo melemah dalam dekapan Ari.
Kaki Jo menyentuh sofa di dalam ruangan Ari, dia terduduk di sofa dengan Ari yang perlahan mengurung Jo di antara sofa.
"Mmm... Pak, hah.. hah.." Jo menyentuh bibir Ari saat pangutan keduanya lepas.
Ari tersenyum melihat wajah Jo yang sudah full merah, saat Ari berniat mencium Jo lagi deheman terdengar dari arah kursi kerja Ari.
"Ehem!"
Deg!
Jo dan Ari langsung melihat kearah kursi kerja Ari.Pria tua dengan tongkatnya juga satu orang pria dengan stelan jas hitam berdiri di dekat pria tua ini.
"Hah! Uah !" Jo langsung mendorong Ari yang membuat bosnya ini terduduk di lantai.
"Pa-pak ! Ya ampun.. maafkan aku !" Jo membantu Ari berdiri.
Ari tersenyum kaku.
"Aku tidak apa-apa sekretaris Jo"Tak!
Deg!
Jo bergidik takut saat mendengar tongkat pria tua itu di hentakan di lantai."Aku tidak mengerti dengan apa yang barusan ku lihat.. apa kalian baru saja bercumbu ?" Katanya menatap Jo dan Ari bergantian.
"Bu-bukan!" Kata Jo.
"Seperti yang kakek lihat" timpa Ari yang membuat Jo semakin ketar ketir ketakutan."Apa otak kalian sudah tidak waras ?! Kalian bercumbu di kantor dan lebih tidak masuk akal kalian punya jenis kelamin yang sama !" Ujar pria tua yang ternyata kakek dari Ari.
'Aku akan mati !' Jo tertunduk takut.
Grep!
Ari merangkul pundak Jo."Ya, ku pikir aku sudah gila karena mencintainya.. tapi tenang saja, dia punya perasaan yang sama pada ku.. ah, dia juga bisa punya anak dari ku" kata Ari penuh percaya diri.
'Ugh...pak Ari, hentikan itu!' Jo meremas jas Ari.
"Hah.. " Jo langsung melirik wajah kakek Ari saat Jo mendengar helaan nafasnya.
" ..aku sudah tua tapi mendengar kalau pria bisa hamil membuat aku berpikir apa yang salah dengan cucu ku, dia punya imajinasi yang luar biasa aneh.. "Kakek Ari mendekat lalu menunjuk dada Ari memakai tongkatnya.
" ..aku sudah mempersiapkan wanita untuk kamu nikahi, pertemuannya malam ini jadi bersiap lah"Deg.
Entah kenapa dada Jo terasa sesak saat mendengar apa yang kakek Ari katakan.Ari semakin erat merangkul pundak Jo.
"Aku tidak akan menikah kalau bukan bersama sekretaris Jo""Ari !!"
"Sudah cukup kakek membuat ayah dan ibu terikat dalam hubungan antar perusahaan.. aku tidak mau menjadi bagian dari mereka, aku ingin hidup bahagia dengan cara ku"
Kakek Ari meremas tongkatnya lalu mengarahkannya pada Jo.
"Kamu di pecat"'Huh ?' Jo mengerjapkan matanya beberapa kali.
'Apa barusan aku di pecat ?' Batin Jo syok..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)
CasualeMenghadapi bos yang super perfeksionis membuat tenaga Jo terkuras habis hanya untuk pura-pura bersikap baik dan patuh pada perintah atasannya ini tapi hal mengejutkan membuat kehidupan Jo berubah drastis.