25

15.9K 1.8K 52
                                    

Seperti hari biasa, Jo mempersiapkan diri untuk pergi bekerja tapi saat dia membuka pintu rumah, seseorang sudah berdiri di depan pintunya.

Jo hampir terkena serangan jantung saat melihat kakek Ari datang ke rumahnya.

"Pa-pak .. selamat pagi" Jo menunduk singkat.

"Mau pergi kemana kamu ?" Tanya Kakek Ari.

"Ah, sa-saya.. mau pergi bekerja pak" jawab Jo dengan senyum kaku.

"Kamu sudah ku pecat, jadi tidak perlu datang lagi"

Jo meremas ujung jasnya saat mendengar apa yang kakek Ari katakan, dia menundukkan kepalanya.
"Baik pak" jawab Jo pelan.

Kakek Ari menghela nafasnya berat.
"Karena sekarang kamu pengangguran jadi ikut aku"

"Ah, iya ?" Jo langsung mengangkat wajahnya melihat kakek Ari.

"Kamu tuli ? Apa aku perlu mengulang kembali kata-kata ku ?"

"Oh, tidak perlu pak! Maaf..!"

Kakek Ari berbalik lalu berjalan kearah mobilnya di ikuti oleh bodyguardnya dan Jo.

Saat duduk di dekat kakek Ari, Jo merasa sangat canggung terlebih kakek Ari tidak merestui hubungan Jo dengan cucu kesayangannya itu.

Selama perjalanan, mereka tidak saling bicara setelah 20 menit berkendara akhirnya mereka sampai di taman dengan kolam buatan di tengahnya.

"Ah, taman ini.. sudah lama aku tidak datang kemari" ujar Jo dengan senyum tipis di bibirnya.

"Apa kamu dulu sering berkunjung ke taman ini ?" Tanya Kakek Ari.

"Hm, dulu sering pak tapi sekarang sudah tidak pernah lagi"

"Oh.. " kakek Ari berhenti berjalan.
" ..aku mendengar banyak kuliner kaki lima yang enak di tempat ini, kamu bisa memberi ku tour"

"A-anda tertarik dengan makanan pinggir jalan ?" Tanya Jo sedikit ragu.

"Aku hanya ingin tau rasa yang mereka katakan enak itu"

Jo tersenyum simpul.
"Lewat sini pak, aku tidak tau selera anda...tapi bagi ku makanan di tempat itu sangat enak"

"Mari kita pergi" kakek Ari mengikuti langkah kaki Jo, layaknya pemandu wisata Jo menjelaskan beberapa jajanan yang mereka makan.

"Oh, dan ini yang terakhir.. gado-gado" ujar Jo.

"Aku pernah mendengar nama makanan itu tapi aku lupa" ujar kakek Ari.

"Topingnya ada telur dan sayuran .. apa anda mau mencobanya ?" Tanya Jo.

"Hm, boleh"

Jo langsung memesan tiga porsi kecil karena Jo sudah merasa sangat kenyang.

Saat Jo tengah menikmati makanannya, kakek Ari tiba-tiba menyentuh lehernya.

"Haaaahh!"

Deg!
Jo terkejut melihat kakek Ari kesulitan bernafas.

"Pak ! Anda tidak apa-apa ?! Pak !"
Raut wajah panik terlihat jelas di wajah Bodyguard kakek Ari.

Beberapa orang yang ada di tempat itu berusaha menolong kakek Ari, mereka menelpon ambulans untuk membawa kakek Ari ke rumah sakit.

"Apa yang kamu masukkan ke dalam makanannya ?!" Bodyguard kakek Ari  meremas kerah baju Jo saat posisi mereka sudah di UGD.

"Ugh! Aku tidak memasukkan apapun!" Jo berusaha melepas tangan bodyguard kakek Ari tapi tenaganya tidak lah cukup kuat sampai akhirnya  seseorang datang lalu meremas lengan bodyguard kakek Ari.

"Lepas.. atau ku pukul wajah mu ?" Kata orang yang ternyata Ari.

"Pak.. " mata Jo berkaca-kaca saat melihat Ari datang karena keadaan Jo saat ini tengah kebingungan karena dia tidak tau apa penyebab kakek Ari kesulitan bernafas.

.
.

Bersambung ...

Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang