19

17.4K 2K 38
                                    

Jo berkali-kali menghembuskan nafasnya sebelum akhirnya dia masuk ke dalam kamar.

"Permisi" kata Jo pelan.

Jo bisa melihat Ari berbaring kearah dinding karena kasur Jo dekat dengan dinding rumah.
"Pak ?" Panggil Jo tapi tidak ada jawaban dari Ari.

"Ah, mungkin dia sudah tidur" Jo duduk di atas kasur, dia sedikit bingung dan ragu untuk berbaring di dekat Ari terlebih kasurnya cukup sempit dan mungkin saja Jo akan membangunkan bosnya ini.

"Berbaring lah sekretaris Jo, jangan menatap ku terus" ujar Ari yang membuat Jo sedikit terkejut.

"A-anda belum tidur pak ?!"

"Aku mencoba tidur.. jangan khawatirkan aku, lebih baik kamu berbaring di dekat ku"

"I-iya,.. maaf, kasurnya kecil" Jo perlahan membaringkan tubuhnya di dekat Ari.

Jo menatap langit-langit kamarnya, dia mencoba menutup mata tapi tidak bisa terlebih dia bisa mendengar deru nafas Ari.

Deg.
Deg.
Deg.

Dada Jo berdebar, dia meremas pelan baju di bagian dadanya.
'Tenang lah.. jangan sampai pak Ari mendengar debaran di dada ku!'

"Sekretaris Jo.. "

"I-iya pak ?!" Jawab Jo gugup.

" ..kamu tau, aku sangat serius untuk menikahi mu"

Blush.
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Jo.

"Ak-aku tau pak" jawab Jo pelan.

Perlahan Ari membalik tubuhnya kearah Jo yang membuat jantung Jo semakin kencang berdebar, mata keduanya bertemu.

"Aku akan mencium mu, aku tidak menerima penolakan" kata Ari dengan tatapan mata serius.

Wajah Jo berubah seperti tomat masak.
"Ci-cium.. ! Ah, tunggu dulu.. aku tidak siap kalau mendadak begini !" Jo berniat kabur lagi tapi langsung di peluk oleh Ari yang membuat Jo kembali berbaring.

"Aku akan mencium mu, diam dan nikmati saja" Saat Ari mendekat, Jo menahan wajah Ari.

"Ra-rasanya sangat aneh, terlebih anda memakai pakaian ayah ku !" Jo berusaha membuat alasan tapi Ari cukup pintar untuk membuat Jo bungkam.

Dia bangun dari posisi tidurnya lalu membuka baju yang melekat di tubuh Ari.

"Pak-Mm!" Tanpa banyak bicara lagi, Ari menahan kedua tangan Jo lalu melumat bibir sekretarisnya ini.

"Mm.. Ha-Mmmnhh~" Jo bisa merasakan lembutnya bibir Ari, tak hanya itu Ari juga mendorong lidahnya masuk ke dalam mulut Jo.

"Mng!" Jo mengepalkan kedua tangannya yang saat ini di tahan oleh Ari.

"Mmm.. Ah-Fuahh.. hah.. " benang Saliva perlahan keluar bersama lidah Ari.

Ari mengusap pelan bibir Jo.
"Aku memakai pakaian ayah mu bukan berarti kamu merasa tengah bercumbu bersama ayah mu.. aku adalah aku, Ari calon suami mu sekretaris Jo"

Jo sudah tidak mampu lagi melawan pria ini, dia menyerah. Perlahan tangan Jo terangkat memeluk leher Ari.

"Ja-jadikan aku milik mu pak" ujar Jo, dia tidak sanggup melihat wajah Ari jadi lah Jo menutup matanya rapat.

Jujur saja.. berkata hal seperti ini sangat lah memalukan setelah Jo bersikeras menolak Ari tapi sepertinya ada seseorang yang langsung tersenyum saat mendengar apa yang Jo katakan.

.
.

Bersambung ...

Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang