12

19.7K 2.2K 28
                                    

Jo memberitahu seniornya untuk bertemu di cafe waktu itu.

"Jo, di sini !" Senior Jo melambaikan tangannya saat melihat Jo masuk ke dalam cafe.

Jo tersenyum canggung lalu berjalan kearah seniornya.
"Maaf kak, aku lama" Jo duduk berhadapan dengan seniornya.

"Hm, tidak apa-apa.. kamu mau makan sesuatu ? Biar ku pesan kan"
Senior Jo menyodorkan menu makanan di hadapan Jo.

"Um, aku pesan jus alpukat saja"

Senior Jo memesan jus alpukat untuk Jo, setelah memesan dia menatap Jo dengan tatapan penasaran.

"Mana orang yang mau kamu perkenalkan itu ?"

Jo meremas celananya.
"Tadi pergi sebentar, katanya ada yang ketinggalan"

"Oh, Ya sudah...kita tunggu saja.. " senior Jo memulai pembicaraan tentang penikahannya.

Dia meminta pendapat Jo tentang pakaian juga tema yang bagus untuk acara mereka nanti.

" ...bagaimana menurut mu ? Jas hitam atau putih ?" Tanya senior Jo.

Jo tersenyum tipis.
"Hitam bagus kak" jawab Jo.

"Ah, menurut mu begitu.. hehe, maaf ya aku bertanya soalnya kamu bekerja di ruang lingkup fashion"

"Hm,. Tidak jadi masalah" walau pun Jo berkata dia tidak keberatan membantu seniornya tapi tetap saja melihat wajah seniornya membuat Jo sedih, dia tidak bisa bertemu seleluasa dulu lagi.

Seniornya akan sibuk dengan keluarganya dan nanti akan punya anak sedangkan Jo ..

Saat Jo sibuk dengan pikirannya, dia tidak sadar kalau seseorang duduk di dekat Jo.

Senior Jo bisa melihat pria dengan tubuh tinggi atletis, dia juga memakai baju kaos hitam lengan pendek yang dengan jelas menampilkan tangan bidang pria ini.

Style nya sangat wah di mata senior Jo, dia menebak kalau orang ini berprofesi sebagai model.

"Ma-maaf.. apa anda tidak salah meja ?" Tanya senior Jo.

"Tidak, aku memang duduk disini" jawab orang tadi.

Jo langsung menoleh saat mendengar suara orang yang sangat dia kenal dan mendapati Ari tengah duduk di dekat Jo.
"Pa-pak Ari !" Jo cukup terkejut karena dia tidak sadar Ari duduk di dekatnya.

Ari tersenyum kecil.
"Ada yang ku lewatkan ?" Tanya Ari.

"Ah, ti-tidak.. ehem, " Jo berdehem pelan lalu menatap seniornya.
"Kak, ini pak Ari.. dan pak Ari ini senior ku kak Dindra"

Keduanya menunduk singkat.
"Senang mengenal mu, Aku Ari.. dan ini kartu nama ku" Ari menyodorkan kartu namanya pada senior Jo.

"Ah, ya.. senang mengenal mu juga" Senior Jo melihat kartu nama Ari.

'Hm.. Arion Negm Oba, Oba ? Aku seperti pernah mengenal nama itu tapi di mana ?' batin senior Jo.

"Ku dengar kamu akan menikah ?" Tanya Ari.

"Ah, iya.. mungkin beberapa hari lagi" jawab senior Jo.

Ari menaruh dua bingkisan besar di atas meja.
"Ini hadiah dan sebagai permintaan maaf kami, karena kami tidak bisa datang ke pernikahan kalian" ujar Ari.

"Kami ? " Senior Jo sedikit bingung.

Ari menarik tangan Jo kemudian menggenggam erat tangan Jo di atas meja.
"Ya, kami.. aku dan dia"

Glup.
Jo menelan salivanya berat saat melihat reaksi terkejut dari seniornya.

'Apa yang akan kak Dindra katakan ?! Ya ampun pak Ari.. dia bergerak sangat cepat !' batin Jo sedikit takut.

.
.

Bersambung ...

Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang