29

16.6K 1.8K 55
                                    

Jo menjelaskan segala hal tentang tubuhnya, dia juga memberi nomor ponsel dokter yang menangani kasus langka ini.

Setelah mengkonfirmasi hal tersebut, teman Ari cukup syok dia tidak menyangka ada hal seperti ini dan nyata di hadapannya.

"Aku akan membayar mu untuk menjaga rahasia ini, tolong bantu sekretaris Jo" ujar Ari.

"Ari, jujur saja aku masih belum mempercayai semua ini.. tapi berbaring lah tuan Jo, ijinkan aku memeriksa kandungan mu"

Jo menatap Ari yang Ari balas dengan senyuman.
"Mari periksa dulu, hm"

Jo akhirnya menuruti kata-kata Ari, dia berbaring di ranjang klinik. Teman Ari mulai mengUSG Jo, dia terlihat serius melihat layar.

"Tidak mungkin" teman Ari menutup mulutnya.
"Benar ada, rahimnya" ujar teman Ari masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Ari menyentuh tangan Jo dengan senyuman di bibirnya.
"Coba cek.. apa benar ada janin di dalam sana ?" Tanya Ari.

"Baik, coba kita lihat" teman Ari mulai mencari.
"Ah, iya.. ada satu" teman Ari tersenyum.
"Usianya baru 2 Minggu"

'Dua Minggu ? Sebentar.. apa malam itu ?! Woah.. tidak mungkin!' Jo baru ingat dia dan Ari tidak memakai pengaman saat bercinta untuk pertama kalinya.

"Hm, sebentar.." dokter ini menyoroti satu janin lagi di rahim Jo.
" ...ada dua.. "

"Eh! Benarkah ?!" Kata Ari dan Jo bersamaan.

" ..iya, titik ini dan ini.. ada dua..." Dokter menunjuk layar.
" ..wah, kalian punya anak kembar.. selamat ya Ari dan tuan Jo" ujar teman Ari.

"Terima kasih banyak dokter" Jo hampir tidak percaya kalau dia benar-benar hamil.

Sepanjang jalan menuju rumah keluarga Ari, Jo terus menatap gambar hasil USGnya.

"Apa sekarang aku kalah oleh anak kita ?" Celetuk Ari karena sejak tadi Jo tidak bicara dengannya.

"Ah, maaf pak.. ak-aku masih belum mempercayai semua ini"

Ari tersenyum, dia menarik tangan Jo lalu menggenggamnya erat tak hanya itu Ari juga mengecup singkat tangan Jo.

"Semua ini nyata, aku akan menikahi mu .. kamu mau kan jadi pendamping ku ?"

Mendengar apa yang Ari katakan, Jo tersenyum dengan buliran bening keluar membasahi matanya.
"Hm! Aku mau !"

"Terima kasih, tapi sebelum itu mari perlihatkan hasil kerja keras kita pada keluarga ku"

Blush.
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Jo.

"Hm," Jo mengangguk pelan.

.
.

Mobil Ari berhenti di halaman rumah keluarga Oba, Ari membawa Jo masuk ke dalam rumah.

Satu ART menyambut Ari.
"Selamat datang tuan muda"

"Terima kasih, apa mereka ada di rumah ?" Tanya Ari, tapi belum sempat ART menjawab ibu Ari datang kearah mereka.

"Oh, Ari.. ada perlu apa nak ?" Tanya ibunya dengan senyuman manis.

"Ibu,." Ari memeluk ibunya singkat.
" .. apa kakek dan ayah ada ?" Tanya Ari.

"Mereka bermain catur di halaman belakang, memangnya ada masalah apa ?" Tanya ibunya penasaran.

Ari melihat Jo lalu merangkul pundak Jo mesra.
"Kami ada berita bahagia yang harus ibu, kakek dan ayah dengar"

.
.

Bersambung ...

Secretary Jo (Tamat Mpreg18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang