Hari ini si Fardan Furdin berulang tahun. Aku berencana membuat ritual untuk merayakannya. Adapun rangkaian acara malam ini terdiri dari sebagai berikut:
1. Penyambutan
2. Dinner bersama
3. Potong kue
4. Serah terima kado
5. Do'a dan penutupan
Kalau ada dinner artinya ada makanannya, dong? Ya tentu ada. Khusus untuk malam ini aku masak beberapa jenis makanan kesukaan si Fardan Furdin. Meskipun sebenarnya do'i termasuk omnivora sih, makanan apa aja dia lahap.
Pokoknya selesai masak, aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap untuk menyambut kepulangan do'i nanti. Sewaktu mandi aku gak cuma cebar-cebur-beres aja, Bestie... kali ini aku bener-bener niat mandi seperti ciwi-ciwi lainnya. Selain pakai skincare, aku juga gak melewatkan kegiatan untuk melakukan haircare.
Oh gak cuma itu! Aku juga sempet-sempetin untuk dandan biar semakin tampil cuantiiiiqq. Pakai make up tipis-tipis aja, Bestie... kan kite bukan lagi mau nge-lenong. Terakhir, aku semprot parfum kanan-kiri depan-belakang atas-bawah biar wanginya cucoq maksimal. Wkwk. Enggak, dong. Bercanda. Ya kalik sampai seluruh badan disemprot parfum? Bisa-bisa dikira habis mandi parfum nanti.
Wah, gimana si Fardan Furdin gak bangga disuguhkan pemandangan yang menarik dikala penatnya selepas kerja? Kalau sampai dia berani melirik perempuan lain, itu namanya BAJINGAN! GAK BERSYUKUR. Aku udah capek-capek nyatok rambut sampai sejam, sempet-sempetin buat luluran sewaktu mandi tadi. Udah oke lah pokoknya, tinggal eksekusi.
How do I look?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Gambar hanya ilustrasi
Setelah beberapa lama aku menunggu, akhirnya si Fardan Furdin pun menampakkan diri. Disinilah aku mulai bersiap-siap. Pokoknya nanti begitu si Fardan Furdin masuk aku akan langsung menyambutnya dengan ramah sesuai dengan yang tertera pada SOP.
Ritual persembahan --ritual perayaan ulang tahun Fardan Furdin siap dimulai.
"Assalamu'alaikum," ucap si Fardan Furdin seraya membuka pintu.
Aku tersenyum, "Wa'alaikumussalam. Dengan bapak Fardan Furdin? Eh, maksudnya-- dengan bapak Fardan Ali?"
Gak usah bingung. Aku memang lagi cosplay jadi mbak-mbak pelayan.
Ekspresi si Fardan Furdin kayak yang kaget gitu. Mungkin dalam hatinya berkata, 'ini bini gue kesurupan apa lagi?'
Si Fardan Furdin mengangguk, "Iya."
Aku tersenyum lagi lalu menangkupkan kedua telapak tanganku di depan dada. "Selamat datang di rumah kami...Perkenalkan saya istri bapak, Ranaya Sasmitha Putri. Boleh dipanggil 'sayang', 'baby', 'my love', atau apapun itu asal jangan panggil saya dengan nama perempuan lain. Dompetnya boleh diberikan kepada saya, Pak?"
