CHAPTER 20 [SUDAH REVISI]

8.9K 561 66
                                    

Aku pernah bilang kalau ibu-ibu PIA disini baik, mereka mau membantu dan membimbingku. Apalagi aku masih terhitung sebagai anak bawang kelas teri yang buta dengan dunia militer dan seisinya. 

Tapi... perlu digaris bawahi bahwa gak semuanya sebaik dan sesabar itu. Yang rese dan merasa paling senioritas juga aku temukan disini. Dari awal aku mengikuti kegiatan, udah banyak gosip-gosip yang beredar tentang aku. Dan berita-berita itu gak semuanya aku denger secara langsung, melainkan ada aja orang yang menyampaikannya. Begini kira-kira isinya:

'Paling modal cantik doang, tapi gak bisa apa-apa.' 

Situ yang mukanya pas-pasan merasa minder? 

'Paling kalau disuruh ini itu udah loyo, tipe-tipe anak manja yang maunya selalu jadi ratu.'

Gak tau aja dia. Dulu aku pernah menang lomba panjat pinang di acara Agustusan. Bahkan cita-citaku waktu kecil adalah menjadi petarung MMA Wanita. Mana ada coba perempuan loyo dan manja yang cita-citanya mau jadi petarung MMA? Berdiri di dalam ring aja kayaknya udah gemeteran.

'Pernikahannya pasti hasil perjodohan. Semua orang tau Kapten Fardan itu suami dan menantu idaman. Paket komplit. Gak cuma dari segi fisik, dari segi karir pun udah oke. Punya jabatan dan pangkat yang bagus. Perempuan mana yang gak tergiur?' 

Iya bener hasil perjodohan. Perjodohan melalui tangan Tuhan. 

'Gak malu apa ya udah jadi istri tentara masih nyanyi-nyanyi di media sosial udah kayak anak ABG.'

Trus kalau aku qosidahan di media sosial nanti aku dikira sok alim??? 

'Postingannya yang dulu tuh suka pakai baju yang seksi-seksi. Sekarang aja udah enggak. Mungkin pas mau pengajuan sengaja tuh foto-fotonya dihapusin.'

Ya ampun. Dasar netizen, stalking-nya kuat banget demi mencari aib-aib manusia. Lagipun kalau postingan jaman jahiliyahku masih ada sampai sekarang, apa mereka gak makin iri dengki? Yang ada malah mereka protektif ke suami-suami mereka karena takut naksir sama aku. Ckckck, memang mukaku pantas jadi bibit-bibit pelakor apa? Keterlaluan. Hiks. 

Mana coba postinganku yang dulu yang mirip pelakor? Gak ada, kan?

Mana coba postinganku yang dulu yang mirip pelakor? Gak ada, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband is My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang