Jengg, jengg ~~~
..
Paginya aku mengambil satu pil KB untuk aku minum, kalau di nanti-nanti khawatir aku bisa lupa. Karena aku gak boleh skip dalam konsumsi obat ini setiap harinya. Supaya kinerja dari pil KB bisa berjalan dengan efektif.
"Apa itu, Na?"
Aku terlonjak kaget. Sebutir pil yang baru mau aku minum jadi jatuh ke bawah. Aku gak nyangka si Fardan Furdin tiba-tiba masuk ke dalam kamar disaat aku lagi mau meminum obat ini. Karena sebelumnya aku yakin banget kalau dia masih di kamar mandi, sebab suara air keran dan suara siraman air terdengar nyaring.
"B-bukan apa-apa, Mas. Ini cuma suplemen kulit aja, kok."
Ngelas mulu kayak bajaj. Tapi kalau gak ngelas, masa aku langsung jujur?
"Oh..."
Aku tersenyum dan mengangguk-angguk, bersyukur dalam hati si Fardan Furdin langsung percaya dan gak mencurigai apapun. Akhirnya aku menunda untuk meminum pil itu sejenak. Nunggu si Fardan Furdin berangkat dinas aja, deh. Biar aman.
Setelah memastikan si Fardan Furdin sudah berangkat dinas, aku kembali lagi ke dalam kamar dan berniat untuk lanjut meminum pil itu lagi. Tapi sampai di dalam kamar fokusku langsung ke HP yang berdering. Buru-buru lah aku angkat panggilan tersebut. Ternyata aku diminta untuk segera merapat karena ada kunjungan dadakan dari Ketua PIA Ardhya Garini. Tanpa pikir panjang, aku langsung segera bersiap diri.
🍞🍞🍞
Hari-hari berlalu dan aku baru inget kalau aku udah skip minum pil KB selama dua minggu. Aku memang lagi ada beberapa pekerjaan dan kegiatan yang menyibukkanku akhir-akhir ini sampai aku gak sadar selalu menyepelekan alarm yang biasa mengingatkanku untuk minum pil itu setiap hari di jam yang sama.
Aku cari-cari pil KB itu di dalam kamar tempat aku menyembunyikan obat, tapi kok gak ada? Perasaan belum habis, deh. Masih tersisa satu strip lagi, kok. Apa aku lupa taruhnya dimana? Aduh, sebentar. Aku pindahin atau gimana, ya? Aku orangnya agak ceroboh juga soalnya. Duh!
Aku cari sampai ke semua sudut di kamar ini demi menemukan si pil penyelamatku. Tapi hasilnya nihil. Aku jadi pusing sendiri. Kelewat satu hari aja udah gawat, apalagi kelewat dua minggu. Ceroboh banget sih aku! Mau nangis aja rasanya...
Mana terakhir kali si Fardan Furdin menyentuhku disaat masa-masa suburku lagi. Kalau terjadi ovulasi gimana dooong???
"Cari apa, sayang?"
Aku langsung menoleh ke arah sumber suara dan melihat si Fardan Furdin yang lagi bersandar di ujung pintu sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Sejak kapan do'i disitu?
"Ehm... Itu, Mas. Suplemen aku. Mas liat gak?"
"Suplemen apa?"
"Suplemen... vitamin!"
Eh? Waktu itu aku alasannya apa sih? Suplemen vitamin bukan, sih? Iya kayaknya. Udah pede aja, deh.
"Suplemen vitamin? Bukan suplemen kulit?"
Eh, suplemen kulit? Aku bilangnya kulit, ya? Bukan vitamin?
"I-iya, Mas. Suplemen kulit."
Si Fardan Furdin mengerutkan dahinya bingung, "Jadi yang kamu cari suplemen vitamin atau suplemen kulit?"
"Kulit, Mas!"
Si Fardan Furdin mengangguk-angguk, "Oh... ada."
Huh, alhamdulillah...
EH?
NAYA GUOBLOK!
INI MAKSUDNYA PIYEEEE?!
Suplemen kulit apa yang ditemui si Fardan Furdin? Aku gak ada konsumsi pil-pil lainnya selain pil KB itu. ADUH!
![](https://img.wattpad.com/cover/193485075-288-k824346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is My Neighbor
Humor[PROSES REVISI - ON GOING] Baru aja putus, Naya dilamar oleh tetangganya sendiri yang merupakan anggota dari pasukan elite TNI AU. #NO PLAGIAT!!!