02 || Perjodohan

1.7K 149 135
                                    

🎶Bawalah cintaku — Afgan🎶

Happy reading✨—

•Karna bahagia saya selalu tentang kamu•

“Zara pulang!” ucapnya seraya membuka pintu rumahnya itu.

Zara melihat kanan kiri, tak ada orang, “Tumben sepi banget,” gumamnya.

Saat memasuki ruang tamu, Zara mendengar suara berisik orang-orang yang sedang tertawa. Kedua alis gadis itu berkerut, apa sedang ada tamu?

Zara akhirnya memilih untuk berjalan ke arah ruang tamu untuk memastikannya langsung. Dilihatnya seseorang yang sama sekali tak Zara kenal.

Gadis itu tersenyum manis kala Mamah-nya tak sengaja menangkap sosoknya yang tengah mengintip di balik tembok.

Farah—Mamah Zara langsung bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri Zara, “Kenapa malah diam di sini? Sini cepetan!” desak Farah lalu menarik lengan Zara.

Zara lagi-lagi harus berpura-pura tersenyum manis kala sudah berada di tengah kerumunan orang-orang tersebut.

“Kenalin ini anak aku, namanya Zara,” ujar Farah memperkenalkan Zara kepada orang-orang tersebut, “Dan Zara, kenalin ini Om Zafran, Ini Tante Riska, dan ini anak mereka, Aidan,” lanjut Farah.

Zara mendekat kearah Zafran dan Riska lantas menyalami punggung tangan keduanya.

“Cantik banget ya Farah anak kamu. Perasaan, dulu aku ngeliat Zara waktu masih bayi banget, masih unyu-unyu,” ucap Riska dengan tawanya.

“Kamu terakhir ketemu Zara udah lima belas tahun yang lalu. Yaiyalah anak aku tambah dewasa, masa mau bayi terus,” balas Farah dan langsung mengundang gelak tawa.

Zara terus memperhatikan lelaki yang duduk diam di sofa, wajah lelaki itu tak terlalu jelas karena selalu saja menunduk. Apa lelaki itu sedang sakit kepala? Batin Zara.

Zara duduk di sebelah Papahnya yang sedaritadi hanya diam, “Pah, ini ada apa sih?” bisik Zara disamping Andi—Papah Zara.

“Kamu dengar aja dulu, nanti juga tau,” balas Andi membuat Zara mendengus pelan. Percuma nanya!

Dua puluh menit berjalan. Menghabiskan waktu dengan bercengkrama tentang kehidupan Zara dan juga Aidan. Selama perbincangan itu pula Zara terus berfikir keras, merasa ada yang ganjal jika hanya sekedar berkunjung. Seperti ada hal terselubung yang membuat Zara makin dibuat berfikir keras.

“Langsung kita mulai saja kali ya perbincangan utama kita?” ucap Andi membuka suara.

Zara makin mengerutkan keningnya merasa bingung.

“Jadi, niatan Tante Riska dan Om Zafran kesini, berniat untuk menjodohkan kamu, sama anak mereka, Aidan.”

Deg! Bagaikan di sambar petir, Zara langsung mematung mendengar pernyataan tersebut.

Farah yang melihat ekspresi Zara pun langsung menyenggol bahu anak gadisnya itu pelan.

“D—dijodohin?” gugup Zara.

“Iya, kita berniat untuk menjodohkan kalian berdua. Kamu, dan Aidan,” kini Farah yang berbicara.

“T—tapi kenapa tiba-tiba?”

Riska tersenyum simpul, “Apa Mamah kamu gak kasih tau kamu sebelumnya?”

Zara menggeleng, lalu matanya beralih menatap Farah dengan tatapan tak bersahabat, “Kenapa gak bilang Zara?!!” cicit gadis itu tepat di samping telinga Farah.

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang